BUDI CAHYONO, 0401616011 (2023) ANALISIS BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIS MATERI ALJABAR DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN. Doctoral thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (Thesis) Restricted to Repository staff only Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Kemampuan berpikir kritis telah diakui sebagai keterampilan yang penting untuk keberhasilan belajar, bekerja dan hidup di abad ke-21. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah mengenali proses berpikir kritis mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan profil proses berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah aljabar dan pola strategi pemecahan masalah materi aljabar mahasiswa dalam proses berpikir kritis ditinjau dari tipe kepribadian Hippocrates-Galenus. Melalui uji kesahihan yang dilakukan akan didapatkan pula teori baru tentang strategi pemecahan masalah dan deskripsi proses berpikir kritis mahasiswa yang ditinjau dari tipe kepribadian yang valid dan reliabel. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode grounded teori. Subyek penelitian terdiri dari 23 mahasiswa pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah struktur aljabar semester genap tahun pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan tipe kepribadian dan tingkatan skor kemampuan berpikir kritis ke dalam 12 klasifikasi, masing-masing diwakili oleh 2 subyek, kecuali tipe kepribadian korelis dengan skor tinggi yang hanya terdiri dari 1 subyek. Hasil penelitian menyatakan bahwa indikator proses berpikir kritis saat menyelesaikan masalah matematika yang disusun sahih, karena terdapat dua klasifikasi subyek yang memenuhi seluruh indikator yang disusun yaitu tipe kepribadian melancolis skor tinggi dan tipe kepribadian plegmatis skor tinggi. Tipe kepribadian Hippocrates-Galenus memberikan pengaruh yang signifikan terhadap deskripsi proses berpikir kritis mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika materi aljabar pada subyek skor rendah dan tinggi, namun pada subyek skor sedang tipe kepribadian tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Proses berpikir kritis tipe kepribadian melancolis dan plegmatis lebih baik dari pada tipe kepribadian sanguinis dan korelis. Terdapat perbedaan strategi penyelesaian masalah pada subyek penelitian jika didasarkan pada klasifikasi yang dibuat berdasarkan tipe kepribadian dan tingkatan skor kemampuan berpikir kritis. Subyek rata-rata mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah non rutin dan kesulitan dalam merangkai suatu argumen yang valid untuk mempertahankan kebenaran apa yang mereka ungkapkan. Maka untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, disarankan untuk menerapkan scaffolding untuk memberikan bantuan khususnya mahasiswa yang bertipe kepribadian sanguinis dan khorelis. Soal/permasalahan yang diberikan dianjurkan bersifat open-ended dan mampu melatih siswa untuk berargumenasi yang valid.

Actions (login required)

View Item