Salimatul Maula Fitriyani, 7211418077 (2022) PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK, MEKANISME BONUS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP TRANSFER PRICING DENGAN FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS SEBAGAI VARIABEL MODERASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (Skripsi) Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Transfer pricing merupakan kebijakan transfer harga terkait transaksi pengalihan asset, penjualan dan pembelian barang, jasa atau harta tak berwujud lainnya kepada perusahaan afiliasi untuk memaksimalkan laba perusahaan. Transfer pricing yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan dapat merugikan penerimaan negara yang bersumber dari sektor perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, beban pajak, mekanisme bonus dan struktur kepemilikan terhadap transfer pricing dengan frekuensi rapat dewan komisaris sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi berupa perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2017-2020 yaitu berjumlah 196 perusahaan. Sampel ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 124 unit analisis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi moderasi menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian membuktikkan bahwa ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap transfer pricing, beban pajak berpengaruh negatif terhadap transfer pricing sedangkan mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap transfer pricing. Frekuensi rapat dewan komisaris dapat memperlemah pengaruh antara beban pajak dan struktur kepemilikan terhadap transfer pricing, tetapi frekuensi rapat dewan komisaris tidak dapat memperlemah pengaruh antara ukuran perusahaam dan mekanisme bonus terhadap transfer pricing. Saran dari penelitian ini yaitu manajer perusahaan sebaiknya mengambil strategi efisiensi pajak yang bersifat legal agar citra baik perusahaan tetap terjaga dan tujuan perusahaan dapat dicapai secara maksimal. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan proksi lain untuk mengukur variabel transfer pricing dengan menggunakan proksi RPT (related party transaction) piutang atau RPT SE (related party transaction sales and expenses) serta variabel mekanisme bonus dengan proksi kompensasi bonus. Dewan komisaris dapat dipertahankan sebagai variabel moderasi dalam menganalisis determinan transfer pricing, namun dengan menerapkan indikator pengukuran lain. Peneliti selanjutnya juga dapat menambah unit tahun pengamatan serta menggunakan objek penelitian lain seperti pada perusahaan pertambangan yang diduga cenderung melakukan aktivitas transfer pricing.

Actions (login required)

View Item