Noviashri Pramesty, 0106517073 (2022) PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (Thesis) Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum adanya modifikasi pada kurikulum dan pembelajaran yang terdapat di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang berdampak pula pada sistem penilaian hasil belajar bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kognitif bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah dasar (SD) inklusif yang difokuskan bagi Slow Learner (lamban belajar). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D (research and development) dengan model pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi oleh Sukmadinata. Subjek penelitian ini sejumlah 7 peserta didik Slow Learner dan 7 peserta didik normal pada Kelas 3 di SD N 14 Mulyoharjo. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif untuk mendeskripsikan bentuk instrumen, dan analisis data deskriptif kuantitatif untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, menentukan tingkat kesukaran dan daya beda soal, mendeskripsikan profil kemampuan peserta didik dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi, serta penyetaraan (test equating) yang dianalisis dengan mean equating. Hasil penelitian menunjukkan instrumen penilaian dikembangkan dalam dua paket soal. Modifikasi terletak pada indikator soal, meliputi Paket A untuk peserta didik Slow Learner memuat level kognitif tingkat bawah (LOTS), dan level kognitif tingkat atas (HOTS) pada Paket B untuk peserta didik normal. Penilaian dari 4 validator ahli menghasilkan nilai validitas isi sebesar 0,80 hingga 1,00, reliabilitas antar ahli memperoleh hasil 0,738 dengan kategori baik, serta reliabititas instrumen uji skala besar berada pada kategori sangat reliabel dari nilai KR-20 sebesar 0,983 dan 0,976. Karakteristik instrumen dianalisis dengan menghitung tingkat kesukaran dan daya beda soal. Paket A dan Paket B didominasi butir soal dengan tingkat kesukaran sedang. Daya pembeda soal Paket A berada pada kategori sangat baik dan baik dalam membedakan peserta didik kelompok atas dan kelompok bawah. Sedangkan Paket B berada pada kategori sangat baik, baik, dan cukup. Persebaran kemampuan peserta didik yang mengerjakan soal Paket B lebih merata dibandingkan peserta didik yang mengerjakan soal Paket A. Penyetaraan pada kedua paket soal menghasilkan nilai 8,71. Simpulan dari penelitian ini adalah instrumen penilaian yang ditujukan untuk peserta didik di SD inklusif telah memenuhi nilai kriteria yang ditetapkan sehingga layak digunakan. Implikasi dari instrumen penilaian dapat mempermudah dan membantu guru dalam melaksanakan penilaian.

Actions (login required)

View Item