Muhammad Ridhwan Fadhlullah, 2111417027 (2022) ANALISIS SIMBOLIK CERITA RAKYAT PADA PERNIKAHAN KHAS JAWA TENGAH DI MAGELANG KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Upacara pernikahan adat Jawa selalu mengandung pesan moral yang ditanam hingga berbuah menjadi satu pola sikap yang mencerminkan suku tersebut. Di pernikahan adat jawa, setiap rangkaiannya sarat makna dan ternyata beberapa berdasar pada legenda yang sering kita dengar. Maka dari itu dalam pernikahan adat Jawa biasanya terdapat berbagai macam simbol yang dapat kita temui dalam tiap rangkaian acara tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk simbolik cerita rakyat pada upacara pernikahan adat Jawa menggunakan kajian semiotika Roland Barthes. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari upacara pernikahan aktual atau secara langsung, cerita rakyat dan juga wawancara kepada narasumber yang terpercaya (pranatacara) serta observasi secara langsung di lapangan. Sumber data didapat dari kajian "Babad Bedahing Mangir", lalu terdapat pula "Kakawin Arjuna Wiwaha", cerita rakyat Prabu Siliwangi yang didapat dari novel karya E. Rokajat Asura berjudul "Prabu Siliwangi: Bara di Balik Terkoyaknja Raja Digdaya", Jangka Jayabaya yang bersumber dari Kitab Asrar karangan Sunan Giri Prapen, Untuk sumber data dari penelitian di lapangan adalah melalui pernikahan Delia dan Rhory pada 25 Mei 2022 bertempat di rumah pengantin pria dan wanita serta di Hall Atria Hotel Magelang. Demi memperkuat data penelitian maka dilakukan wawancara kepada narasumber yang bernama Didik Supriadi, S.Pd.,M.Pd. berumur 34 tahun asal Desa Pakintelan, RT 02, RW 04, Gunungpati, Semarang selaku pranotocoro dalam bidang pernikahan adat khas Jawa, profesi tersebut telah ditekuninya sekitar 10vii tahun serta menjadi tenaga pendidik sebagai dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Negeri Semarang. Peneliti memilih beliau sebagai narasumber karena memenuhi kapasitas atau kriteria sebagai sumber data yang legit dan berkontribusi dalam penelitian ini.. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman dokumentasi. Pedoman dokumentasi dilakukan dengan menganalisis bentuk simbolik. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kajian semiotika teori Roland Barthes Signifikasi dua tahap (Two order of signification). Hasil penelitian mendapati bahwa simbol-simbol melalui bahasa kiasan tersebut mempersatukan masyarakat suku Jawa untuk memahami dan memaknai sebuah pesan yang terdapat dalam berbagai prosesi yang ada di dalam pernikahan adat khas Jawa untuk dapat menciptakan dan mengkonstruksi simbol- simbol tersebut sesuai dengan budaya yang ada dan untuk memperkaya pemaknaan akan simbol-simbol tersebut sehingga masyarakat memiliki pengertian yang sama terhadap suatu simbol bahasa kiasan, cerita rakyat yang mendasari terjadinya suatu prosesi tersebut, dan mengilhaminya menjadi panutan atau tatanan dalam berumah tangga. Pernikahan menurut adat Jawa adalah upacara pengikat janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan masing-masing keluarga dengan maksud dan tujuan meresmikan ikatan perkawinan yang sah secara norma agama, hukum, dan sosial. Adapun performansi pada upacara pernikahan adat khas Jawa secara umum yaitu: (1) Prosesi Lamaran dan Penetuan Hari Pernikahan; (2) Ijab ; (3) Seserahan; (4) Pasang Tarub; (5) Siraman; (6) Malam midodareni; (7) Akad Nikah; (8) Panggih

Actions (login required)

View Item