Horizon Sangkan Paran sebagai Kajian Hermeneutika Dialektik Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono
Mulyono, 0201620035 (2023) Horizon Sangkan Paran sebagai Kajian Hermeneutika Dialektik Puisi-Puisi Sapardi Djoko Damono. Doctoral thesis, UNNES.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Karya sastra puisi sebaiknya dipandang sebagai teks yang berbicara. Dialog dengan puisi akan membuka dunia puisi tersebut. Hal ini penting diperhatikan di tengah penelitian sastra modern yang cenderung semakin bertambah teknologis. Interpretasi sastra disamakan ke dalam cara berpikir sains. Padahal, karakteristik puisi sebagai karya seni berbeda dari sains. Hermeneutika dialektik perlu dikembangkan penggunaannya untuk memahami makna puisi dengan cara yang lebih luas dan terbuka sehingga ditemukan banyak kemungkinan makna dan kebenaran. Karakteristiknya yang dialektis, intuitif, dan spekulatif memungkinkan lahirnya penelitian yang produktif dan kreatif. Pemikiran tentang sangkan paran sebagai “ilmu rahasia” atau ilmu yang hanya boleh diperbincangkan di kalangan tertentu pada zaman dulu, sangat tepat dikaji dengan hereneutika dialektik. Eksistensi teks-teks puisi Sapardi Djoko Damono tidak lepas dari keberadaan sang pengarang dengan segala latar belakang ideologi, jiwa, dan sosiokultural yang melingkupinya. Sebagai orang Jawa dan intelektual, ia memahami dan menghayati konsep sangkan paran, pandangan hidup yang lekat dengan budaya Jawa. Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa secara prinsip tugas hermeneutika adalah memahami teks, bukan pengarangnya. Melalui pendekatan hermeneutika, penelitian ini mengungkap aneka bentuk transformasi budaya dalam konstruksi estetis dan konstruksi integratif makna sangkan paran dalam puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Korpus data terdiri atas puisi-puisi yang terkumpul dalam Duka-Mu Abadi, Mata Pisau, Mata Jendela, Hujan Bulan Juni, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, Ayat-Ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro, Perihal Gendhis, dan Mantra Orang Jawa. Teks-teks tersebut selanjutnya dianalisis dengan teori hermeneutika dialektik Gadamer untuk mengonstruksi secara integratif makna sangkan paran. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) adanya transformasi budaya ke dalam konstruksi estetis puisi-puisi Sapardi Djoko Damono. Transformasi tersebut berupa desakralisasi nabi-nabi dan ikon dogmatis, demitologisasi mitos pewayangan, cerita rakyat, dan mitos lain, transendensi peristiwa dan kritik sosial, dan permainan bahasa; (2) konstruksi integratif sangkan paran sebagai kajian hermeneutika dialektik puisi-puisi Sapardi Djoko Damono diformulasikan dengan memperhatikan orientasi nilai budaya Jawa, meliputi hakikat hidup, hakikat ruang dan waktu, hakikat kerja, hakikat hubungan manusia dengan manusia, dan hakikat hubungan manusia dengan alam, dengan semangat dinamis. Saran yang dapat diberikan berkenaan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut. Puisi sebagai dunia seni dan pemikiran dapat dikatakan juga sebagai dunia transformasi budaya. Penggalian aneka ragam bentuk transformasi budaya dalam puisi penting dilakukan terus-menerus untuk mengantarkan pemahaman secara utuh puisi mengingat karakteristiknya yang padat. Diskursus moderasi beragama, toleransi, kelestarian alam, dan kompleksitas permasalahan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat disangkut-pautkan dengan pemahaman yang utuh tentang sangkan paran sebagai manifestasi kemandirian budaya.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > Educational Institutions |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia, S3 |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 13 Nov 2023 07:34 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 04:22 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/60636 |
Actions (login required)
View Item |