Fina Putri Hastuti, 4112320011 (2023) Penerapan Self Organizing Maps pada Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Berdasarkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2022. Diploma thesis, UNNES.

	PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy
	PDF - Published Version Download (237kB)
	PDF - Published Version Download (223kB)
	PDF - Published Version Download (638kB)
	PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (729kB) | Request a copy

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator penting dalam mengukur pembangunan dan kesejahteraan manusia. Tercatat pembangunan manusia di Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 mencapai 72,79, meningkat 0,63 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, nilai IPM di Provinsi Jawa Tengah masih berada di bawah rata-rata IPM nasional yang mencapai 72,91. Nilai IPM tersebut juga belum mampu untuk mengimbangi peningkatan IPM provinsi-provinsi lain di Indonesia terutama provinsi yang ada di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan karena pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak terlaksana secara merata atau tidak tepat sasaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum analisis deskriptif dari faktor-faktor yang mempengaruhi IPM di Provinsi Jawa Tengah, mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Jawa Tengah, mengetahui hasil pengelompokan kabupaten/kota, dan mengetahui karakteristik cluster yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, yang meliputi data angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita disesuaikan. Data dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi dan studi literatur. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis cluster dengan metode Self Organizing Maps. Seluruh analisis tersebut dilakukan menggunakan software RStudio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Sukoharjo memiliki angka harapan hidup tertinggi, Kota Semarang memiliki harapan lama sekolah tertinggi, dan Kota Salatiga memiliki rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita disesuaikan tertinggi, sedangkan Kabupaten Brebes memiliki angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah terendah, Kabupaten Wonosobo memiliki harapan lama sekolah terendah, dan Kabupaten Pemalang memiliki pengeluaran per kapita disesuaikan terendah. Berdasarkan persamaan 〖KU〗_1=0,449X_1+0,521X_2+0,536X_3+0,489X_4 dapat disimpulkan bahwa rata-rata lama sekolah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, metode Self Organizing Maps mengelompokkan 35 kabupaten/kota menjadi 2 cluster. Cluster 1 terdiri dari 16 kabupaten/kota sedangkan cluster 2 terdiri dari 19 kabupaten/kota. Adapun karakteristik cluster 1 yaitu memiliki nilai rata-rata yang rendah untuk angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita disesuaikan sedangkan cluster 2 memiliki nilai rata-rata yang tinggi untuk angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita disesuaikan.

Actions (login required)

View Item