HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL


SITI ZULAEKHA, 6450401081 (2007) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA  DI KECAMATAN BOJA  KABUPATEN KENDAL]
Preview
PDF (HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSUMSI PROTEIN HEWANI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI PROTEIN PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL) - Published Version
Download (238kB) | Preview

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan seseorang sehingga akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia terutama pada masa pertumbuhannya. Salah satu zat gizi yang harus ada pada masa pertumbuhan dan pemeliharaan adalah protein hewani. Konsumsi protein hewani yang rendah banyak terjadi pada anak usia bawah lima tahun (balita), terlihat pada merebaknya kasus busung lapar dan malnutrisi. Rendahnya asupan kalori protein pada anak balita menyebabkan meningkatnya kasus malnutrisi dan rendahnya tingkat kecerdasan. Penelitian MI bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekurangan konsumsi protein hewani dengan kejadian Kurang Energi Protein pada anak balita di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang berjumlah 2115 orang. Sampel berjumlah 16 orang responden dipilih secara purposive sampling, dengan kritria tertentu yang telah ditetapkan. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah konsumsi protein hewani dan kejadian KEP. Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan pengukuran langsung. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui status gizi balita dan konsumsi makanan selama 3x24 jam. Analisis data secara analitik dengan menggunakan korelasi Kendall's tau_b. Hasil analisis data diperoleh nilai p = 0,009 < 0,05 yang berarti ada hubungan konsumsi protein hewani dengan kejadian KEP dan nilai p = +0,655. Hal ini menunjukkan koefisien korelasi atau tingkat hubungan kuat dengan arah hubungan bersifat positif, yaitu semakin baik konsumsi protein hewani, maka semakin tinggi status gizinya atau rendah kejadian KEP. Berdasarkan hasil penelitian disarankan supaya konsumsi protein terutama protein hewani rata-rata anak balita di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal masih rendah, untuk itu diharapkan pada ibu yang memiliki balita KEP dengan ditandai berat badan balita di KMS dibawah garis merah agar meningkatkan konsumsi makan terutama protein hewani yang lebih beragam, guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan, perlu dilakukan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh bidan desa setempat atau petugas gizi dari wilayah setempat dibantu oleh pengurus posyandu setempat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Konsumsi Protein Hewani, Kejadian KEP
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 21 Oct 2011 03:22
Last Modified: 25 Apr 2015 06:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/6028

Actions (login required)

View Item View Item