Shavira Rahmadani, 3401417068 (2022) KAPITAL SOSIAL DAN BUDAYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MADRASAH DINIYAH NURUL HUDA DI DESA SARIMULYO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Madrasah Diniyah Nurul Huda merupakan pendidikan nonformal keagamaan yang mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam. Dalam Madin Nurul Huda terdapat bentuk-bentuk kapital sosial dan budaya yang menarik untuk diteliti karena akan memberikan pengetahuan bahwa dalam pendidikan nonformal terdapat kapital sosial dan budaya yang berkontribusi bagi eksistensi Madin Nurul Huda serta kemapanan reproduksi sosial dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kapital sosial dan budaya dalam Madin Nurul Huda, untuk mengetahui implikasi kapital sosial dan budaya terhadap Lembaga Madin Nurul Huda, Murid Madin Nurul Huda, Guru Madin Nurul Huda, dan masyarakat sekitar Madin Nurul Huda, dan untuk mengetahui strategi yang dilakukan Madin Nurul Huda untuk mempertahankan kapital sosial dan budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Sarimulyo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji data validasi yang dilakukan menggunakan triangulasi data dan bahan referensi. Teknik analisis data menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan yaitu teori kapital sosial dan kapital budaya dari Pierre Bourdieu. Hasil penelitian ini yaitu kapital sosial yang ada di Madin Nurul Huda yang pertama berupa jaringan sosial yang terdiri dari jaringan alumni IKSAN, jaringan relasi dengan Yayasan Nurul Huda Pudak, hubungan dengan NU, dan hubungan dengan pemerintah. Kedua, berbentuk kepercayaan yaitu kepercayaan wali murid terhadap Madin Nurul Huda. Ketiga, nilai dan norma dalam bentuk tulisan (Tata Tertib), dan peraturan dari guru dalam pembelajaran sesuai nilai agama dan moral. Sedangkan kapital budaya yang ada di Madin Nurul Huda yaitu pertama dalam bentuk dimensi manusia (embodied state) antara lain ilmu pengetahuan agama yang diajarkan, metode pembelajaran (sorogan, bandongan, hafalan), dan bahasa pengantar dalam Madin Nurul Huda. Kedua, dimensi objek (objectified state) yaitu kitab, Arab ix Pegon (tulisan), dan cara berpakaian ciri khas Madin Nurul Huda.Ketiga, dimensi institusional yaitu guru harus lulusan pondok pesantren, mudir dan pengurus mayoritas bergelar sarjana, dan ijazah Madin Nurul Huda. Implikasi dari kapital sosial dan budaya terhadap lembaga Madin Nurul Huda yaitu positif terhadap eksistensi, perkembangan dan keteraturan Madin. Terhadap murid berimplikasi positif karena mendapat ilmu agama dan membentuk akhlak baik, namun dengan metode klasikal studyyang diterapkan, murid menjadi pasif dalam pembelajaran. Implikasi terhadap guru yaitu tidak terlalu berpengaruh terhadap kesejahteraan Guru Madin Nurul Huda. Implikasi terhadap masyarakat sekitar yaitu bisa mendapat pekerjaan tambahan dan terpenuhi sarana pendidikan agama untuk anak. Stretegi mempertahankan kapital sosial dan budaya dari pihak Madin Nurul Huda yaitu dengan mengadakan Haul dan Akhirussanah, Halal Bihalal, dan menjaga kualitas baik Guru Madin Nurul Huda. Saran bagi pihak Madin Nurul Huda lebih bersikap terbuka untuk memperluas jaringan sosialnya, bagi Guru Madin Nurul Huda perlu adanya metode pembelajaran yang bervariasi, dan untuk pemerintah Blora dan Provinsi Jawa Tengah diharapkan memberikan perhatian terhadap kesejahteraan Guru Madrasah Diniyah di Indonesia

Actions (login required)

View Item