Fauzi Firmanzah, 3211418056 (2022) PENGARUH CUACA DAN KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP KUALITAS PRODUKSI GARAM KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Konsumsi akan garam yang terus meningkat serta kebutuhan industri yang harus memiliki standarisasi dalam kualitas garam berbanding terbalik dengan produksi garam yang fluktuatif karena pengaruh dari faktor cuaca serta pengelolaan lahan yang sebagian besar memanfaatkan lahan secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perubahan cuaca terhadap kualitas produksi garam (2) menganalisis kegiatan pertanian terhadap kualitas produksi garam (3) menganalisis pemetaan lahan garam. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Jenis penelitian ini menggunakan perpaduan antara metode kuantitatif dan kualitatif dengan populasi sebagian masyarakat Kecamatan Kaliori yang berprofesi sebagai petani garam. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 8 orang petani dan 2 orang penyuluh dinas. Variabel dalam penelitian ini meliputi perubahan cuaca, kegiatan pertanian, dan kualitas produksi garam. Teknik pengambilan sampel data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui (1) pengaruh cuaca yang meliputi kecepatan angin, curah hujan, dan suhu memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap produksi dan kualitas garam dibuktikan dengan hasil perhitungan dimana nilai Sig 0,519 > 0,05 dengan F hitung 0,820 < 3,86. Namun terdapat faktor signifikan yang mempengaruhi kejadian ini diantaranya luas lahan garam, pendidikan, dan penggunaan teknologi. (2) Kegiatan pertanian memberikan pengaruh terhadap produksi dan kualitas garam yang menyatakan pemanfaatan lahan, pola usaha dan teknologi memberikan dampak terhadap peningkatan produksi serta variasi pemanfaatan lahan seiring dengan peningkatan kualitas garam. Produktivitas penggunaan teknologi integrasi dengan luasan 292, 91 ha mencapai 22.988 ton kelas K1, sedangkan untuk non integrasi dari 631,54 ha mencapai 17.246 K1 dan 24.201 ton K2. (3) Pemetaan memberikan gambaran berupa persebaran lahan garam, pemanfaatan pola usaha lahan integrasi, penggunaan teknologi geomembran, fungsi petak dan jenis lahan. Saran yang dapat diberikan peneliti bagi stakeholders dan penelitian di masa depan yaitu dengan memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya memahami kondisi cuaca serta pemanfaatan teknologi yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas garam. Edukasi untuk melakukan pemetaan secara berkala untuk mengetahui persebaran lahan garam.

Actions (login required)

View Item