Kurotul Aeni, - (2017) Penguatan Karakter melalui Optimalisasi Modal Sosial (Studi kasus di SD Perkotaan dan Pinggiran Kota Tegal). Seminar Nasional "Meneguhkan Ilmu-Ilmu Sosial Keindonesiaan". pp. 380-390. ISSN 978-602-60578-1-5

	PDF (Article) Download (1MB)
	PDF (Turnitin) Download (2MB)

Abstract

Penguatan Karakter melalui Optimalisasi Modal Sosial (Studi kasus di SD Perkotaan dan Pinggiran Kota Tegal). Penelitian ini bertujuan 1) mendiskripsikan dan manganalisis model penguatan karakter dan capaiannya melalui optimalisasi modal sosial SD Perkotaan dan SD Pinggiran; 2) manganalisis kapasitas pemahaman dan optimalisasi modal sosial guru, faktor -faktor pendukung dan kendala dalam penguatan karakter. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method), yakni deskriptif kuantitatif kualitatif dengan pendekatan naturalistik studi kasus. Pengambilan data dengan pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan dokumen. Instrumen utama peneliti sendiri. Uji keabsahan data dengan melakukan uji validitas dan realibilitas, triangulasi, dan member check. Data dianalisis mengadaptasi model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan: Model Penguatan Karakter SD Mangkukusuman 1, SD Panggung 10 dan SD Cabawan 2 mengacu pedoman penyusunan kurikulum pendidikan karakter Dinas Pendidikan meliputi program budaya sekolah, pengembangan diri, kecakapan hidup (life skill), program unggulan lokal dan global. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif ditemukan dari 40 guru: sebanyak 35 guru (87%) memiliki skor kapasitas pemahaman dan optimalisasi modal sosial sedang; 4 guru (10%) kapasitas rendah ; 1 orang guru (2,5%) kapasitas tinggi. Capaian prestasi akademik SD Mangkukusuman1 jauh lebih unggul dibanding SD Panggung 10 dan SD Cabawan 2 kota Tegal. Prestasi non akademik SD Mangkukusuman 1 sejak tahun 2010-2016 berhasil mengumpulkan 186 tropi dan piagam penghargaan dari berbagai jenis lomba; SD Panggung 10 mendapat 20 tropi dan SD Cabawan 2 mendapat 21 tropi. Faktor pendukung keberhasilan SD Mangkukusuman 1 adalah kerjasama dan komitmen yang baik antara orang tua dan sekolah, mendorong terbentuknya paguyuban orang tua murid sebagai penggiat sekaligus pendukung swadaya perencanaan program peningkatan prestasi siswa dan kemajuan sekolah; faktor penghambatnya, yakni larangan agar sekolah tidak memungut biaya apapun kepada orangtua menyebabkan terpasungnya kapasitas, kompetensi dan kreatifitas guru dalam peningkatan prestasi dan penguatan karakter.

Actions (login required)

View Item