BAHASA CANGKRUKAN DI ANGKRINGAN (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)
Sindhu Linguistika Manumanasa, 2611418018 (2022) BAHASA CANGKRUKAN DI ANGKRINGAN (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK). Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (406kB) | Request a copy |
|
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (406kB) | Request a copy |
Abstract
Bahasa merupakan elemen yang mendukung pola interaksi sosial masyarakat. Hakikat bahasa sebagai sarana komunikasi manusiawi dan menempatkan bahasa sebagai media penyampaian gagasan antar manusia. Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat yang menyesuaikan variasi bahassa sesuai dengan keperluannya. Ragam bahasa dipilih untuk keperluan sebagai mekanisme dalam efisiensi fungsi bahasa komunikasi. Oleh karena itu, variasi bahasa dibagi menurut pemakaiannya, menurut hubungan pembicara, dan menurut medium atau media pembicaraan. Fenomena Cangkrukan di kota Semarang merupakan bukti bahwa manusia membutuhkan interaksi sosial dengan manusia lain. Kegiatan cangkruk dapat dilakukan di mana saja, baik di Sekolahan, Coffe Shop, bahkan hingga Angkringan. Bahasa cangkruk yang terjadi di angkringan kota Semarang, tentunya masih membawa bahasa Jawa dalam berkomunikasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisi bentuk-bentuk variasi bahasa dan faktor yang mempengaruhi terjadinya variasi bahasa. Untuk mengungkap permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan Sosiolinguistik, dengan tetap melihat fenomena yang terjadi di angkringan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatitf. Data penelitian adalah tuturan yang diambil dari dua angkringan di Kota Semarang yaitu angkringan Givan dan angkringan Pak Wandi. Data dikumpulkan melalui hasil observasi langsung, dengan menggunakan metode simak yang meliputi teknik simak bebas libat cakap dan teknik sadap yang disertai dengan teknik rekam dan catat. Hasil penelitian menunjukkan munculnya bentuk-bentuk variasi bahasa berupa Campur kode, Interferensi, Abreviasi, Analogi, Vulgar, Slang, dan Ken. Faktor yang mempengaruhi munculnya variasi bahasa yaitu faktor lingkungan, faktor usia dan faktor kepraktisan dalam komunikasi. Kesimpulan yang didapat adalah ada tujuh bentuk variasi bahasa yaitu Campur kode, Interferensi, Abreviasi, Analogi, Vulgar, Slang, dan Ken. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan, faktor usia dan faktor kepraktisan dalam berkomunikasi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | variasi bahasa, cangkrukan, dan sosiolinguistik. |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 29 Jun 2023 05:36 |
Last Modified: | 29 Jun 2023 05:36 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/59279 |
Actions (login required)
View Item |