PENGEMBANGAN PROTOKOL KULTUR FOTOMIKSOTROFIK MELALUI PENINGKATAN INTENSITAS CAHAYA DAN PENURUNAN KONSENTRASI SUKROSA UNTUK PERTUMBUHAN PLANTLET SERAI WANGI


Desy Irmawati, 4411417023 (2022) PENGEMBANGAN PROTOKOL KULTUR FOTOMIKSOTROFIK MELALUI PENINGKATAN INTENSITAS CAHAYA DAN PENURUNAN KONSENTRASI SUKROSA UNTUK PERTUMBUHAN PLANTLET SERAI WANGI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4411417023 - Desy Irmawati.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Serai wangi merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk digunakan sebagai komponen pembuatan suvenir berbasis kultur jaringan. Upaya untuk membuat suvenir, serai wangi perlu diperbanyak melalui kultur jaringan. Keberhasilan perbanyakan melalui kultur jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi sukrosa dan intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis protokol yang tepat mengenai pengaruh konsentrasi sukrosa dan intensitas cahaya terhadap pertumbuhan plantlet serai wangi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan penelitian adalah rancangan acak kelompok dua faktor, yaitu konsentrasi sukrosa (0 g/l, 10 g/l, 20 g/l, 30 g/l) dan intensitas cahaya (2000 lux, 3000 lux, 4000 lux, 5000 lux). Unit penelitian berupa satu botol kultur yang ditanami satu eksplan dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati yaitu persentase eksplan yang menumbuhkan tunas, waktu awal muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, dan morfologi plantlet. Data dianalisis dengan Anava dua jalur dan diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi sukrosa berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan plantlet serai wangi. Sukrosa 30 g/l mengakibatkan waktu muncul tunas tercepat yaitu satu hari setelah tanam, sedangkan sukrosa 20 g/l mengakibatkan jumlah tunas dan jumlah daun tertinggi, yaitu 21,66 tunas dan 98,00 daun. Intensitas cahaya berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan plantlet serai wangi. Intensitas cahaya 3000 lux mengakibatkan jumlah tunas dan jumlah daun tertinggi, yaitu 15,33 tunas dan 59,33 daun. Interaksi perlakuan konsentrasi sukrosa dan intensitas cahaya berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas dan jumlah daun serai wangi, interaksi perlakuan sukrosa 20 g/l dan intensitas cahaya 3000 lux menghasilkan tunas dan daun tertinggi yaitu 35,67 tunas dan 192,00 daun. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk melakukan kultur fotomiksotrofik serai wangi menggunakan sukrosa 20 g/l dan intensitas cahaya 3000 lux

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Cymbopogon nardus, fotomiksotrofik, intensitas cahaya, sukrosa.
Subjects: Q Science > QK Botany
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 27 Mar 2023 07:44
Last Modified: 27 Mar 2023 07:44
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/56702

Actions (login required)

View Item View Item