RITUAL DAN SAJEN SEGA KETHÈK PADA TRADISI REWANDA DI MASYARAKAT DUSUN TALUNKACANG GOA KREO, SEBAGAI SALAH SATU BENTUK SINKRETISME DALAM BUDAYA JAWA


Elluh Khosa Warningsih, 3401418046 (2022) RITUAL DAN SAJEN SEGA KETHÈK PADA TRADISI REWANDA DI MASYARAKAT DUSUN TALUNKACANG GOA KREO, SEBAGAI SALAH SATU BENTUK SINKRETISME DALAM BUDAYA JAWA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401418046 - Elluh Khosa Warningsih.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi rewanda dilaksanakan oleh masyarakat Dusun Talunkacang yang mempercayai keberadaan sekawanan moyet ekor panjang di Goa Kreo sebagai utusan Sunan Kalijaga untuk menjaga kawasan Goa Kreo. Dalam tradisi rewanda terjadi percampuran antara kepercayaan beragama dan laku budaya Jawa dalam prosesi ritual dan sajian sega kethèk yang dipersembahkan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui alasan sajen sega kethèk disajikan dalam tradisi rewanda Goa Kreo, dan 2) mengkaji bentuk sinkretisme budaya Jawa pada sajen dan ritual sega kethèk dalam tradisi rewanda Goa Kreo. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah masyarakat Dusun Talunkacang dengan informan berjumlah 12 orang, yaitu: 7 informan utama dan 5 informan pendukung. Model metode analisis data yang digunakan adalah milik Creswell, yaitu 1) mengorganisasikan dan menyiapkan data yang akan dianalisis, 2) membaca seluruh data, 3) membuat koding seluruh data, 4) menggunakan koding sebagai bahan untuk membuat deskripsi, 5) menghubungkan antar tema, 6) memberi interpretasi dan makna tentang tema. Hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan konsep ritual milik Wahyana Giri Mawacita, serta konsep oleh Suwardi Endraswara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Alasan penyajian sajen sega kethèk dalam tradisi rewanda di Goa Kreo karena kepercayaan masyarakat Dusun Talunkacang pada pengetahuan yang diajarkan secara turun-temurun oleh nenek moyang, sajen sega kethèk juga sebagai bentuk penyampaian rasa syukur kepada Tuhan YME, ucapan terimakasih pada monyet penjaga Goa Kreo dan mencari keberkahan para wali. 2) Pelaksanaan ritual dan sajen sega kethèk didasari pada kepercayaan Kejawen masyarakat Dusun Talunkacang. Ritual dipimpin oleh dua pihak tokoh masyarakat, yaitu ustaz yang memimpin doa tahlil dan manaqib secara Islam, kemudian ritual dilanjutkan oleh sesepuh untuk memimpin ujub tembang dan kidung secara Kejawen. Sinkretisme ditemukan pada prosesi ritual sega kethèk yang memadukan unsur kepercayaam agama Islam dan budaya Jawa dalam pengetahuan mistik Kejawen oleh masyarakat Dusun Talunkacang. Saran peneliti dalam kajian ini bagi masyarakat Dusun Talunkacang adalah tulisan ini menunjukan kekuatan modal sosial budaya yang dimiliki, untuk mengintegrasikan masyarakat. Bagi dinas pariwisata, sebagai pertimbangan dalam menerapkan suatu kebijakan terutama kebijakan di lokasi Goa Kreo yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan tradisi rewanda. Bagi pembaca, menampilkan eksistensi mistik Kejawen tanpa menghakimi baik atau buruk suatu tradisi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Goa Kreo, Ritual, Sajen, Sinkretisme, Tradisi Rewanda
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Local Wishdom
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Sri Wahyuningsih
Date Deposited: 01 Mar 2023 00:59
Last Modified: 02 Mar 2023 08:46
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/56391

Actions (login required)

View Item View Item