UNGKAPAN DALAM TRADISI GREBEG KUPAT DI KAMPUNG DJOWO SEKATUL DESA MARGOSARI
Sungging Sukma Bagastowo, (2611415028 (2022) UNGKAPAN DALAM TRADISI GREBEG KUPAT DI KAMPUNG DJOWO SEKATUL DESA MARGOSARI. Under Graduates thesis, Unnes.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tradisi merupakan kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun baik secara lisan, tulisan, ataupun sebagian lisan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Tradisi Grebeg Kupat adalah Tradisi yang dilakukan dengan mengkirabkan gunungan kupat dan gunungan sayuran mengelilingi Kampung Djowo Sekatul. Gunungan-gunungan tersebut dibuat dari beberapa bambu yang dibentuk menyerupai gunung. Sama halnya dengan gunungan pada umumnya. Akan tetapi sebelum dikirabkan gunungan tersebut diritualkan terlebih dahulu. Dalam kepercayaan jawa kupat memiliki makna ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan. Oleh karena itu, sebelum acara kirab dimulai masyarakat sekitar yang melakukan Tradisi Grebeg Kupat saling memaafkan satu sama lain. Berdasar uraian di atas, rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul ? (2) Bagaimana makna ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan makna dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul. Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik dan morfosintaksis, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah data lisan dan data tertulis tentang ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mengenai ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul Desa Margosari, dapat disimpulkan bahwa ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: Monomorfemis, yang meliputi Grebeg, Kupat, Kirab, Adang, Janur, Tampah, Kidung, Syawal, Ingkung, Krambil. Polimorfemis yang meliputi Slametan, Tumpengan, Gunungan, Nggawe, Wilujengan, Sungkeman, Ndonga, Nyiduk, Ngentas, Nggodhog, Ngisi, Ngalung, Ngumbah. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penulis mengalami hambatan dalam mencari narasumber yang mengetahui secara pasti ungkapan dalam Tradisi Grebeg Kupat di Kampung Djowo Sekatul Desa Margosari. Penelitian ini dalam kaitannya dengan kebahasaan merupakan kajian yang menarik dan belum banyak dilakukan, sehingga terbuka kesempatan bagi para peneliti lain untuk lebih mengeksplorasi dan mengkaji ungkapan di suatu daerah. Penelitian ini, selain sebagai sajian ilmiah, juga bisa digunakan untuk mempertahankan bahasa dan budaya
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bentuk, Makna, Ungkapan, Tradisi Grebeg Kupat |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Sastra P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | sri yuniati perpustakaan |
Date Deposited: | 10 Feb 2023 04:28 |
Last Modified: | 10 Feb 2023 04:28 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/56225 |
Actions (login required)
View Item |