BIOASSAY-GUIDED FRACTIONATION SENYAWA SITOTOKSIK TUMBUHAN KAKTUS CENTONG (Opuntia elatior Mill.)
Rifatul Himah, 4311417031 (2022) BIOASSAY-GUIDED FRACTIONATION SENYAWA SITOTOKSIK TUMBUHAN KAKTUS CENTONG (Opuntia elatior Mill.). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Resistensi menjadi salah satu penyebab dari tingginya angka kematian kasus kanker. Fenomena ini mengakibatkan obat kemoterapi tidak mampu menghambat sel kanker dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik kaktus centong terhadap sel kanker MCF-7 sebagai sel kanker yang resisten terhadap obat kemoterapi. Eksplorasi kemampuan sitotoksik kaktus centong dilakukan menggunakan metode Bioassay-guided fractionation. Ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol. Ekstrak etanol dipartisi cair-cair dengan pelarut n-heksan dan etil asetat, sehingga diperoleh fraksi n-heksan (FH), fraksi etil asetat (FEA), dan fraksi tidak larut etil asetat (FTL). Pengujian bioassay ekstrak etanol dan fraksi menggunakan metode DPPH dan MTT assay. Hasil uji bioassay ekstrak etanol didapatkan nilai inhibisi 8,48 ± 0,28 % pada konsentrasi 300 µg/mL terhadap DPPH dan nilai IC50 555,418 ± 115,058 µg/mL terhadap sel MCF-7. Aktivitas bioassay terbaik dimiliki oleh FTL dengan nilai inhibisi terhadap DPPH sebesar 15,53 ± 0,28% pada konsentrasi 300 µg/mL dan IC50 terhadap sel MCF-7 sebesar 373,063 ± 141,604 µg/mL. Fraksinasi FTL secara kromatografi cair vakum (KCV) menggunakan pelarut metanol dan etil asetat dalam berbagai perbandingan menghasilkan 8 subfraksi (A-H). Subfraksi dilakukan uji aktivitas antioksidan metode DPPH sebagai skrining untuk memilih subfraksi yang akan diuji aktivitas sitotoksiknya dengan metode MTT assay. Subfraksi A memiliki aktivitas inhibisi sebesar 47,43 ± 0,68% terhadap DPPH pada konsentrasi 300 µg/mL. Aktivitas antikanker MCF-7 subfraksi A memiliki aktivitas sitotoksik aktif dengan nilai IC50 84,433 ± 17,455 µg/mL. Uji fitokimia secara KLT menunjukkan senyawa golongan terpenoid, dibuktikan dengan noda bercak berwarna indigo setelah disemprot dengan pereaksi anisaldehid asam sulfat. Identifikasi dengan instrumen FTIR mendukung golongan terpenoid dari subfraksi A dengan adanya gugus fungsi O-H, C-H (Alkana), -C=O, -CH2, -CH, -C-O, -CH (siklik), dan C-C (skeletal).
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bioassay-guided fractionation, Kaktus Centong, Sitotoksik, MTT assay |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 08 Feb 2023 02:02 |
Last Modified: | 08 Feb 2023 02:02 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/56119 |
Actions (login required)
View Item |