ANALISIS SPASIAL CLUSTERING DENGAN METODE SKATER UNTUK PENGELOMPOKAN DESA DI KABUPATEN PURWOREJO BERDASARKAN POTENSI DESA


Alvi Nur Faizah, 4112319010 (2022) ANALISIS SPASIAL CLUSTERING DENGAN METODE SKATER UNTUK PENGELOMPOKAN DESA DI KABUPATEN PURWOREJO BERDASARKAN POTENSI DESA. Diploma thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4112319010 - Alvi Nur Faizah.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pembangunan dalam lingkup spasial tidak selalu merata menyebabkan permasalahan krusial bagi pembangunan daerah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek spasial yang terjadi pada dimensi pelayanan dasar dan kondisi infrastruktur, mengetahui berapa pembentukan cluster spasial yang optimal pada dimensi pelayanan dasar dan kondisi infrastruktur, mengetahui bagaimana kelompok desa yang terbentuk pada dimensi pelayanan dasar dan kondisi infrastruktur, serta bagaimana karaktersitik cluster yang terbentuk dengan melihat interpretasinya pada setiap dimensi di Kabupaten Purworejo menggunakan metode SKATER. Spatial ‘K’luster by Tree Edge Removal (SKATER) merupakan algoritma yang mengubah data kewilayahan menjadi grafik-grafik partisi diperkenalkan pertama kali oleh Assunaco tahun 2017. Data penelitian merupakan data pelayanan dasar berupa pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan; kondisi infrastruktur berupa infrastruktur ekonomi, infrastruktur energi, infrastruktur air bersih dan sanitasi, serta infrastruktur komunikasi dan informasi dengan total 6 variabel dan 29 indikator yang didapatkan dari data PODES tahun 2021 Kabupaten Purworejo. Hasil analisis didapatkan pengelompokan pelayanan kesehatan terbentuk 4 klaster optimal yaitu klaster 1 terdiri dari 239 desa dengan kategori infrastruktur kesehatan rendah, klaster 2 terdiri dari 2 desa dengan infrastruktur kesehatan tinggi, klaster 3 terdiri dari 249 desa dengan kategori pelayanan kesehatan sedang, dan klaster 4 terdiri dari 4 desa dengan kategori pelayanan kesehatan sangat rendah. Pengelompokkan untuk infrastruktur ekonomi menghasilkan 3 klaster optimal yaitu klaster 1 terdiri dari 492 desa dengan kategori rendah, klaster 2 terdiri dari 1 desa dengan kategori tinggi, dan klaster 3 terdiri dari 1 desa dengan kategori sedang. Pengelompokan untuk infrastruktur energi menghasilkan 3 klaster optimal yaitu klaster 1 terdiri dari 444 desa dengan kategori infrastruktur energi tinggi, klaster 2 terdiri dari 30 desa dengan infrastruktur energi sedang, dan klaster 3 terdiri dari 20 desa dengan infrastruktur energi rendah. Infrastruktur air bersih dan sanitasi menghasilkan 3 kelompok optimal yaitu klaster 1 terdiri dari 359 desa dengan kategori infrastruktur air bersih dan sanitasi tinggi, klaster 2 terdiri dari 92 desa dengan kategori infrastruktur air bersih dan sanitasi rendah, dan klaster 3 terdiri dari 43 desa dengan kategori infrastruktur air bersih dan sanitasi sedang. Infrastruktur Komunikasi dan Informasi menghasilkan 3 klaster optimal yaitu klaster 1 terdiri dari 411 desa dengan kategori infrastruktur komunikasi dan informasi tinggi, klaster 2 terdiri dari 51 desa dengan kategori kondisi infrastruktur komunikasi dan informasi sedang, dan klaster 3 terdiri dari 32 desa dengan kategori kondisi infrastruktur komunikasi dan informasi rendah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Analisis Spasial, Spasial Clustering, SKATER, potensi desa
Subjects: H Social Sciences > HA Statistics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Statistika Terapan dan Komputasi, D3
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 02 Feb 2023 07:00
Last Modified: 02 Feb 2023 07:00
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55889

Actions (login required)

View Item View Item