FENOMENA KERASUKAN DALAM PERTUNJUKAN TARI TOPENG IRENG KELOMPOK LANGEN TURONGGO MUDO DESA KALINANAS KECAMATAN WONOSAMUDRO KABUPATEN BOYOLALI


Christiyanto Nugroho, 2501416113 (2022) FENOMENA KERASUKAN DALAM PERTUNJUKAN TARI TOPENG IRENG KELOMPOK LANGEN TURONGGO MUDO DESA KALINANAS KECAMATAN WONOSAMUDRO KABUPATEN BOYOLALI. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of 2501416113 - christiyanto nugrho.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kelompok seni Topeng Ireng Langen Turonggo Mudo di Dusun Tempuran, Desa Kalinanas, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali dalam pertunjukan sering mengalami kerasukan. Kerasukan tersebut sering dialami oleh para penari perempuan dengan membuat gerak tidak beraturan. Permasalahan penelitian yaitu bagaimana bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng kelompok Langen Turonggo Mudo Desa Kalinanas Kecamatan Wonosamudro Kabupaten Boyolali dan Bagaimana proses terjadinya kerasukan pada penari perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng dan proses terjadinya kerasukan pada penari perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data yang diambil berupa elemen-elemen bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng dan proses kerasukan pada pertunjukan seni kelompok Langen Turonggo Mudo. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data diuji kembali melalui triangulasi sumber data. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan Tari Topeng Ireng Langen Turonggo Mudo terdiri dari gerak, tema, tata rias wajah, tata rias busana (kostum), musik pendukung, pola lantai, dan tempat pentas (panggung). Ragam geraknya meliputi jalan khas topeng ireng, genjer dan padhang. Tema yang diangkat yaitu pergaulan pemuda-pemudi, lalu tata rias wajah yang paling menonjol adalah riasan mata beluk. Kostum yang digunakan ialah Kulok, krincing, badong, dan rampek. Instrumen musik pendukung paling inti untuk mengiring tari yaitu bendhe, kendang, dan bedug yang memainkan lagu pengiring tari topeng ireng. Pola lantai nya berupa garis lurus (persegi, segi tiga, dan sebagainya), dan panggung yang digunakan disebut kalangan. Proses kerasukan pada penari perempuan melalui beberapa tahap yaitu pawang membaca mantra pada awal pertunjukan. Sarana ritual yang digunakan salah satunya adalah menyan. Selain itu, adanya musik yang dikemas dan pola yang diulang�ulang menjadi faktor penting terjadinya fenomena kerasukan. Saran oleh peneliti adalah pertunjukan Tari Topeng Ireng Kelompok Langen Turonggo Mudo Desa Kalinanas Kecamatan Wonosamudro Kabupaten Boyolali dapat mempertahankan keunikannya yaitu fenomena kerasukan pada para penari perempuannya. Agar dapat menarik perhatian masyarakat luas khususnya para anak muda maka bentuk pertunjukan dan fenomena kerasukannya perlu dilestarikan untuk mempelajari kesenian Tari Topeng Ireng, sehingga kesenian akan tetap lestari dan tidak kekurangan bibit-bibit penari baru

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Fenomena Kerasukan, Tari Topeng Ireng, Paguyuban Langen Turonggo Mudo
Subjects: L Education > Educational Institutions
N Fine Arts > NL Theater and Dance
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: sri yuniati perpustakaan
Date Deposited: 02 Feb 2023 07:11
Last Modified: 02 Feb 2023 07:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55887

Actions (login required)

View Item View Item