Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali


Novi Hermawan, 3353403060 (2009) Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali]
Preview
PDF (Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali) - Published Version
Download (26kB) | Preview

Abstract

Novi Hermawan, 3353403060, Ekonomi Pembangunan, "Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali", 66 halaman, 5 bab, 35 tabel. Kata Kunci : Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja Industri kerajinan genteng merupakan salah satu industri kecil yang berkembang di Kabupaten Boyolali. Desa Karanggeneng merupakan sentra dari industri kerajinan genteng di Kabupaten Boyolali. Industri ini dalam beberapa tahun terakhir jumlah tenaga kerja yang terserap cenderung stagnan dan menurun. Hal ini diantaranya disebabkan oleh kecilnya modal dan sistem perhitungan upah yang diberlakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil industri kerajinan genteng serta mengetahui pengaruh modal dan tingkat upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 170 industri dan diambil sampel sebanyak 63. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu modal dan tingkat upah dan satu variabel terikat yaitu penyerapan tenaga kerja. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode angket. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Industri kerajinan genteng di Desa Karanggeneng merupakan industri berskala kecil. Ini dapat dilihat dari kepemilikan mesin cetak dimana 68,25 % industri hanya memiliki 1 mesin cetak. Sebanyak 93,66% industri belum memiliki izin usaha, 93,66% pengusaha menggunakan modal sendiri dan hanya sekitar 6,34% industri yang pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan nilai F 214,700 dengan signifikansi 0,00 menunjukkan bahwa ada pengaruh antara modal dan tingkat upah terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di Desa Karanggeneng. Secara simultan pengaruh kedua variabel ini adalah sebesar 87,7%. Sedangkan secara parsial pengaruh variabel modal sebesar 81,3% dan variabel tingkat upah sebesar 36,4%. Persamaan garis linier berganda adalah Ln Y = 1,755 + 0,696 Ln Modal – 0,926 Ln Tingkat Upah. Nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,696 menunjukkan bahwa apabila modal naik 1% maka penyerapan tenaga kerja akan mengalami peningkatan sebesar 0,696%. Sedangkan nilai koefisien regresi X2 sebesar -0,926 menunjukkan bahwa apabila tingkat upah naik 1% maka penyerapan tenaga kerja akan mengalami penurunan sebesar 0,926%. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa modal dan tingkat upah berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan genteng di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Saran yang dapat diberikan,hendaknya pemerintah memberikan informasi mengenai cara dan syarat untuk memperoleh modal usaha dan bagi pengusaha hendaknya lebih memperhatikan lagi cara menentuan tingkat upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Pendidikan Ekonomi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 13 Oct 2011 01:15
Last Modified: 19 Oct 2011 02:38
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/5572

Actions (login required)

View Item View Item