INTERAKSI KERUANGAN PADA SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN 3 (SWP) KABUPATEN SEMARANG


Amalia Rahmahdhani, 3211417002 (2022) INTERAKSI KERUANGAN PADA SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN 3 (SWP) KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3211417002 - Amalia Rahmahdhani.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Semarang terbagi menjadi 3 satuan wilayah pengembangan, salah satunya adalah Satuan Wilayah Pengembangan 3 (SWP-3) yang berada pada bagian selatan Kabupaten Semarang. Letak SWP-3 kurang mengungtungkan karena relatif jauh dari Ibukota Kabupaten Semarang, yaitu Ungaran. Dengan ditetapkannya Kabupaten Semarang menjadi 3 SWP, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antarwilayah yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis peran masing-masing kecamatan dengan melihat potensi komoditas pangan, (2) menganalisis fungsi masing-masing kecamatan mengenai penyediaan sarana dan prasarana, (3) menganalisis interaksi keruangan yang terjadi di SWP-3, (4) Menganalisis pengaruh tingkat aksesibilitas terhadap pergerakan di SWP-3. Metode yang digunakan adalah analisis LQ (Location Quotient), Skalogram, analisis gravitasi, dan indeks aksesibilitas. Teknik pengambilan data menggunakan data sekunder dari instansi terkait seperti Dinas Perhubungan berupa data pergerakan orang dan barang serta Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang berupa data kabupaten dan kecamatan dalam angka. Hasil penelitian menunjukkan (1) Komoditas basis sebagai pendukung perekonomian yang mendominasi di SWP-3 adalah ubi kayu dengan rata-rata nilai LQ lima tahun terakhir sebesar 2,5 yang tersebar di 4 kecamatan yaitu Suruh, Tengaran, Kaliwungu, dan Susukan. (2) Berdasarkan analisis skalogram, SWP-3 terbagi menjadi 4 hierarki terkait ketersediaan sarana dan prasarana umum. Dimana kecamatan Suruh dan Tengaran sebagai pusat pengembangan mempunyai jenis dan jumlah fasilitas yang paling lengkap. (3) Pergerakan orang yang paling kuat yaitu dari Kecamatan Tengaran menuju Getasan dengan rata-rata pergerakan 1.628/hari dan pergerakan barang yang paling kuat yaitu dari Kecamatan Getasan menuju Tengaran dengan rata-rata pergerakan 156/hari. (4) Peranan aksesibilitas terhadap pergerakan menunjukkan bahwa aksesibilitas yang tinggi tidak mempengaruhi pergerakan yang terjadi. Pergerakan dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas transportasi, kelengkapan sarana prasarana umum, dan sumber daya alam masing-masing kecamatan. Saran yang diberikan dalam penelitian ini diantaranya 1) Dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana umum, terdapat perbedaan yang signifikan antara pusat pengembangan Kecamatan Tengaran dengan Kecamatan Bancak. Sehingga pembangunan yang dilaksanakan tidak hanya berada di pusat pengembangan, tetapi juga pada wilayah hinterland. 2) Interaksi wilayah yang rendah terjadi pada Kecamatan Bancak dan Kecamatan Kaliwungu yang disebabkan karena aksesibilitas rendah serta fasilitas yang mendukung pergerakan masih sedikit, sehingga perlu menambah fasilitas yang mendukung pergerakan untuk meningkatkan interaksi antar wilayah di SWP-3

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Interaksi Keruangan, Hierarki Wilayah, Aksesibilitas.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: Sri Wahyuningsih
Date Deposited: 25 Jan 2023 08:52
Last Modified: 25 Jan 2023 08:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55588

Actions (login required)

View Item View Item