Zianatul Walidah, 3211416046 (2022) LEVEL OF SERVICE (LOS) DALAM MENGEVALUASI KEMACETAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI RUAS JALAN SETIABUDI – BAWEN (KAB. SEMARANG). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan transportasi akan timbul karena adanya mobilitas. Permasalahan transportasi yang biasanya sering terjadi timbul karena kebutuhan transportasi lebih besar dari sarana transportasi yang tersedia, atau mungkin prasarana tersebut tidak dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya, dengan demikian mengakibatkan tidak optimalnya penggunaan prasarana transportasi yang akhirnya menimbulkan permasalahan transportasi, salah satu diantaranya adalah kemacetan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis tingkat pelayanan jalan di Jl. Setiabudi – Bawen (Kabupaten Semarang). (2) Mengetahui faktor apa saja penyebab kemacetan di ruas Jl. Setiabudi hingga Bawen (Kabupaten Semarang). Metode pengumpulan data dengan pengumpulan data sekunder, observasi, teknik wawancara indepth, dan studi dokumentasi. Sedangkan metode pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sample, dimana sampel yang dipilih secara cermat yaitu mengambil lokasi sampel berdasarkan ruas jalan yang memiliki banyak permasalahan lalu lintas. Lalu data diolah dengan menghitung secara manual dan menganalisis kemacetan lalu lintas, tingkat pelayanan dan analisis deskripstif. Hasil penelitian menunjukan tingkat pelayanan jalan di ruas Jl. Setiabudi – Bawen (Kabupaten Semarang) memiliki kelas LoS yang bervariasi di kelas B dan C pada tiap – tiap ruas nya berdasarkan titik lokasi pengambilan sampel yaitu di depan RSUD Ungaran, di depan Pasar Karangjati dan Daerah Industri Bawen. Secara keseluruhan LoS dengan kelas C dimiliki oleh ruas jalan arah Bawen – Semarang, dan kelas LoS B dimiliki oleh ruas jalan arah Semarang – Bawen. Hal tersebut dikarenakan banyaknya volume kendaraan yang menuju Kota Semarang. Dan kemacetan biasa terjadi pada jam – jam sibuk seperti pagi hari, namun puncaknya adalah pada sore hari yaitu kisaran pukul 17.00 hingga 19.00 menurut hasil observasi dan wawancara dengan key person yaitu warga yang sering melintasi ruas jalan tersebut, pak ogah, dan supir angkutan umum dengan trayek yang melewati titik lokasi pengambilan sampel atau pusat kemacetan. Saran untuk penelitian ini yaitu di khusus kan bagi pengguna jalan agar lebih tertib dan tidak berhenti di sembarang tempat karena hal tersebut adalah salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Selain itu, diharapkan bagi pihak berwenang seperti DISHUB untuk membantu mengatur jalannya lalu lintas yang ada.

Actions (login required)

View Item