Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran yang dialami oleh Karyawan pada Unit Spinning I Bagian Produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang Tahun 2008


F. Dian Puspita M, 2009 (2009) Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran yang dialami oleh Karyawan pada Unit Spinning I Bagian Produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang Tahun 2008. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran yang dialami oleh Karyawan pada Unit Spinning I Bagian Produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang Tahun 2008]
Preview
PDF (Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran yang dialami oleh Karyawan pada Unit Spinning I Bagian Produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang Tahun 2008) - Published Version
Download (96kB) | Preview

Abstract

F. Dian Puspita. M. 2009, “Hubungan antara Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran yang dialami oleh Karyawan pada Unit Spinning I Bagian Produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang Tahun 2008”, Skripsi, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Drs. Herry Koesyanto. M.S, pembimbing II : Widya Hary Cahyati, S. KM, M. Kes (Epid) Kata Kunci : Kebisingan, Gangguan Pendengaran Kebisingan dengan intensitas yang sangat tinggi lebih dari 85 dB dalam waktu tertentu dapat mengakibatkan ketulian. Oleh karena itu bising lingkungan kerja harus diusahakan lebih rendah dari 85 dB. Pada PT Sinar Pantja Djaja Semarang semua karyawan bagian produksi tidak memakai Alat Pelindung Telinga (APT). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kebisingan dengan gangguan pendengaran yang dialami oleh karyawan pada unit spinning I bagian produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang tahun 2008. tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dengan gangguan pendengaran yang dialami oleh karyawan pada unit spinning I bagian produksi PT Sinar Pantja Djaja Semarang tahun 2008. Jenis Penelitian ini menggunakan Explanatory Research. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja bagian Spining I pada shif II di PT Sinar Pantja Djaja Semarang dengan jumlah 49 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Stanley Lemeshow, dan didapatkan jumlah sampel sebesar 33 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah : kuesioner, sound level meter, audiometri. Data primer diperoleh dengan cara pengukuran tingkat kebisingan di tempat kerja dan pemeriksaan daya dengar karyawan. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan berupa data tentang identitas karyawan dan data-data yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan Chi Square dengan α = 0,05) Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan gangguan pendengaran yang dialami oleh karyawan pada telinga kanan dengan nilai p = 0,036 (p < 0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan gangguan pendengaran yang dialami oleh karyawan pada telinga kiri dengan nilai p = 0,011 (p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka saran yang dapat diberikan yaitu bagi perusahaan memberikan Alat Pelindung Telinga (APT), memberi latihan dan pendidikan K3 dan mengadakan pemerikasaan telinga minimal 6 bulan sekali. Bagi peneliti lain agar dapat dikembangkan dengan metode yang lain dengan mengembangkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kebisingan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kebisingan, Gangguan Pendengaran
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 13 Oct 2011 00:30
Last Modified: 19 Oct 2011 02:42
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/5548

Actions (login required)

View Item View Item