Rindu Qory Suryani, 1511418039 (2022) REGULASI EMOSI PENYANDANG DISABILITAS (STUDI KASUS PADA DEWASA MADYA PENYANDANG TUNANETRA DAN TUNAWICARA YANG TINGGAL SATU ATAP). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Menjalani kehidupan sebagai penyandang tunanetra yang hidup berdampingan dengan saudara kandung penyandang tunawicara membutuhkan regulasi emosi yang baik sehingga dapat memberikan dampak positif ketika individu mampu meregulasi emosinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai regulasi emosi penyandang tunanetra yang hidup berdampingan dalam satu atap dengan saudara kandung penyandang tunawicara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Diambil menggunakan teknik purposeful sampling dengan jumlah narasumber sebanyak satu narasumber primer dan enam narasumber sekunder. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi yang kemudian dilakukan analisis data dengan model interaktif dan pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil dari penelitian ini yaitu narasumber mengalami emosi cuek, takut, tertekan, stress, marah, serta senang yang terjadi atas keseluruhan dinamika yang dialami dalam hidupnya dan meregulasi emosinya dengan beribadah, selalu berusaha menerima, berdamai, serta mendengarkan radio islami. Peneliti mendapatkan temuan khusus faktor yang mempengaruhi narasumber dalam meregulasi emosinya, yaitu sikap ketika menghadapi permasalahan dengan memilih diam dan sabar, pondasi spiritualitas yang baik dengan rajin beribadah, serta penerimaan diri yang baik akan kondisi yang dialami. Simpulan dari penelitian ini yaitu narasumber yang tinggal bersama dengan seorang penyandang tunawicara mengalami emosi cuek, takut, tertekan, stress, marah, dan senang dalam menjalani dinamika kehidupannya. Dirinya berusaha untuk mengelola dan menyeimbangkan emosi yang dialami seperti tertekan dan stress dengan cara beribadah juga mendengarkan radio islami agar tetap berpikir positif. Namun di sisi lain, narasumber belum dapat mengubah emosi negatif menjadi emosi positif terutama dalam emosi stress karena perubahan kondisi yang dialami menjadi seorang tunanetra.

Actions (login required)

View Item