Dewi Lutfiana, 1511416084 (2022) HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA YANG MENGALAMI KEKERASAN EMOSIONAL DI MASA PANDEMI COVID-19. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kekerasan emosional yang dilakukan oleh orang tua dapat meninggalkan luka dan trauma bagi remaja yang mengalaminya. Remaja yang menjadi korban kekerasan emosional dapat menyebabkan remaja mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan. Dampak tersebut dapat diatasi apabila remaja memiliki resiliensi. Remaja yang resilien memiliki orientasi positif akan masa depan dan mampu mengelola emosi dengan tepat dalam menurunkan tingkat kecemasan yang dialami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan kecemasan pada remaja yang mengalami kekerasan emosional. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang melibatkan remaja berusia 13 – 18 tahun yang mengalami kekerasan emosional di SMP dan SMK Jepara dengan jumlah sampel sebanyak 200 subjek. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan data menggunakan tiga alat ukur, Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS-42) untuk mengukur kecemasan, adolescent resilience scale (ARS) untuk mengukur resiliensi, dan emotional abuse questionnaire (EAQ) untuk mengukur kekerasan emosional. Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara resiliensi dengan kecemasan pada remaja yang mengalami kekerasan emosional. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan korelasi rank spearman, dengan nilai signifikan (p) sebesar 0,034 dan nilai koefisien (r) sebesar -0,150. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi resiliensi maka semakin rendah kecemasan pada remaja yang mengalami kekerasan emosional. Sedangkan hasil analisis data menunjukkan bahwa gambaran secara umum resiliensi dan kecemasan sama-sama berada dalam kategori sedang

Actions (login required)

View Item