URGENSI PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP SUBSTANTIAL SIMILARITY ATAS KARYA SINEMATOGRAFI CINEMATIC VIDEO DI INSTAGRAM


Annisa Tania Rahmadita, 8111418419 (2022) URGENSI PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP SUBSTANTIAL SIMILARITY ATAS KARYA SINEMATOGRAFI CINEMATIC VIDEO DI INSTAGRAM. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111417025 - Okias Supriyanti.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pada era perkembangan digitalisasi pelanggaran karya sinematografi mulai kompleks, bukan hanya pembajakan melainkan juga pelanggaran Non Literal Copying yaitu sebuah sebuah Tindakan peniruan suatu karya dengan membuat kembali menjadi karya baru (Remake) dan memiliki kesamaan bagian dan materi yang menjadi inti cipta sebuah karya khususnya pada konten video di Instagram. Pelanggaran Non Literal Copying mengakibatkan Videografer Content Creator Instagram mengalami kerugian baik hak moral maupun ekonomi atas karya sinematografi yang diciptakan. Tujuan dari penelitian ini: 1) Mengetahui dan menganalisis pelaksanaan perlindungan hak cipta terhadap Pelanggaran Non Literal Copying atas karya sinematografi cinematic video di Indonesia, 2) Mengetahui dan menganalisis urgensi penerapan substantial similarity sebagai metode untuk menentukan pelanggaran hak cipta dalam karya sinematografi cinematic video. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data dengan triangulasi data dan analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelanggaran non literal copying belum mendapatkan perlindungan hukum karena belum diatur secara spesifik pada peraturan perundang-undangan di Indonesia dimana tidak adanya indikator batasan sejauh mana tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta sehingga belum dapat melindungi hak moral dan hak ekonomi pencipta. 2) Indonesia belum menerapkan substantial similarity yang meliputi metode abstraction-filtration-comparison sebagai metode penilaian untuk menentukan apakah tindakan tersebut merupakan pelanggaran hak cipta khususnya non literal copying sehingga menimbulkan urgensi dalam membentuk aturan yang tegas terkait permasalahan tersebut. Simpulan penelitian ini adalah 1) Indonesia perlu untuk melakukan reformulasi Undang-Undang Hak Cipta dengan menghadirkan sebuah batasan yang jelas guna melindungi karya sinematografi dari pelanggaran non literal copying. 2) Penerapan substantial similarity sangat diperlukan sebagai metode penilaian pelanggaran hak cipta. Saran dari penelitian ini diharapkan pemerintah dapat melakukan reformulasi UndangUndang Hak Cipta, serta diharapkan content creator dapat berperan lebih aktif dalam melindungi karyanya, selain itu diharapkan masyarakat dapat teredukasi untuk mengingatkan kesadaran hukum terhadap perlindungan hak cip

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Cinematic; Non-Literal; Pelanggaran; Sinematografi; Similarity
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 06 Jan 2023 01:58
Last Modified: 06 Jan 2023 01:58
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/54708

Actions (login required)

View Item View Item