Muchammad Syaiful Bahri, 2601417019 (2021) SIMBOLISME TRADISI PECAH KUALI DI DUSUN WATUGANDU KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi pecah kuali adalah tradisi yang unik, dalam artian tradisi ini hanya ada di Dusun Watugandu, Kec. Sumowono, Kab. Semarang saja. Tradisi pecah kuali ini masih dilaksanakan hingga saat ini, akan tetapi pelaku tradisi atau masyarakat pendukungnya tidak paham akan bentuk dan makna simbolik dalam tradisi pecah kuali. Permasalahan yang diteliti yaitu: (1) bagaimana bentuk tradisi pecah kuali di Dusun Watugandu, Kab. Semarang, (2) Bagaimana makna simbolik dalam tradisi pecah kuali di Dusun Watugandu, Kab. Semarang. Tujuan pokok penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan makna simbolik dalam tradisi pecah kuali di Dusun Watugandu, Kec. Sumowono, Kab. Semarang. Teori yang digunakan sebagai landasan adalah teori simbol. Sehingga, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk tradisi pecah kuali adalah salat gerhana, umpetan, ritual pemecahan kuali, dan pamongan, sehingga tradisi pecah kuali merupakan folklor sebagian lisan. Makna simbolik yang terdapat dalam tradisi pecah kuali terdapat dalam ubarampe yang digunakan, yaitu simbol kemudahan persalinan, penolak balak, pelindung janin, eksistensi, keeratan, kerakyatan, dan keberkahan. Sehinga makna atau arti dalam tradisi pecah kuali merupakan kepercayaan masyarakat Dusun Watugandu terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bentuk hubungan antara masyarakat dengan alam, serta bentuk hubungan manusia dengan sesamanya. Makna yang terkandung di dalamnya digunakan sebagai media atau perantara dalam hal religinya serta digunakan untuk menunjukkan keberadaan atau eksistensi budayanya

Actions (login required)

View Item