Dika Dwi Nurfadila, 2501417075 (2021) PERKEMBANGAN BENTUK SAJIAN TARI SILAKUPANG TAHUN 2017 SANGGAR TARI SRIMPI DESA UJUNGGEDE KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan bentuk sajian tari Silakupang Tahun 2017 Sanggar Tari Srimpi merupakan penelitan tentang perubahan yang terdapat dalam tari Silakupang pada tahun 2017, yang mencakup elemen-elemen dalam sajian tarinya dari sejarah terbentuknya tari Silakupang hingga mengalami pembaharuan yang dikemas oleh sanggar tari Srimpi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian yaitu untuk mengetahui perkembangan bentuk sajian tari silakupang Sanggar Tari Srimpi pada tahun 2017 dan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tari Silakupang Sanggar Tari Srimpi. Tujuan penelitian untuk mengetahui, memahami, dan mendeskripsikan sejarah perkembangan Tari Silakupang Sanggar Tari Srimpi dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan tari Silakupang Sanggar Tari Srimpi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Tahap selanjutnya di analisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian Perkembangan bentuk sajian tari Silakupang tahun 2017 Sanggar Tari Srimpi Desa Ujunggede Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang adalah sajian tari Silakupang dari awal munculnya tari Silakupang pada tahun 2011 hingga tahun 2017 mengalami perkembangan dari segi pelaku, gerak tari, musik iringan, pola lantai, tata rias dan busana, properti, dan tempat pertunjukan. Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan terdapat dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, penemuan karya baru (discovery), kebutuhan menemukan keserasian dengan lingkungan, revolusi dalam tarian, dan daya kreativitas. Faktor eksternal meliputi, pengaruh kebudayaan lain (akulturasi budaya), pengaruh perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan dorongan dari pihak dinas pariwisata dan kebudayaan. Saran terkait penelitian adalah perlu adanya kesadaran bagi masyarakat dan pelaku seni agar tetap melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional kerakyatan di kabupaten Pemalang, dan bisa memperkenalkan ke masyarakat luas kesenian tradional khas Kabupaten Pemalang.

Actions (login required)

View Item