ESTETIKA VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK BATIK DAWET AYU PRODUKSI HOME INDUSTRY WARDAH BATIK BANJARNEGARA
Lisna Zaida Husny, 2401417009 (2021) ESTETIKA VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK BATIK DAWET AYU PRODUKSI HOME INDUSTRY WARDAH BATIK BANJARNEGARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur batik, nilai estetik, dan makna simbolik batik dawet ayu. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan struktur batik dawet ayu terdiri dari: 1) motif pokok yaitu motif dawet ayu, 2) Motif pelengkap terdiri dari motif salak pondoh, motif bunga terompet, motif kupu-kupu, dan motif meru. 3) Motif isen yaitu cecek dan sawut. Pola motif batiknya simetris dengan perulangan motifnya yang memenuhi kain batik. Warna batik dawet ayu terdiri dari warna hitam, coklat atau sogan, dan putih. Nilai estetik berupa: 1) nilai budaya kosmologis, suatu pandangan hidup terhadap alam semesta direpresentasikan melalui penggambaran motif-motif pada batik dawet ayu dan secara perspektif desain terdapat nilai keteraturan berupa simetris, seimbang, harmonis, serasi dan selaras menampilkan kesatuan, 2) klasifikasi simbolik batik dawet ayu diterapkan sebagai kain jarik, sinjang, tapih, atau baju yang lebih tepat untuk dikenakan pada kegiatan formal dan pengungkapan bentuk motif batiknya mempertimbangkan aspek tengen kiwo (kanan kiri) dan nduwur ngisor (atas bawah), 3) orientasi nilai kehidupan, melalui karakter budaya sosial kehidupan masyarakat Banjarnegara diwujudkan dalam bentuk motif pada batik dawet ayu menyiratkan makna pesan yang memberikan arah menuju keselamatan dan kesejahteraan kehidupan. Makna simbolik batik dawet ayu berdasarkan motif batiknya menjadi perlambangan dari sikap, sifat, perilaku, dan karakter masyarakat Banjarnegara yang memegang kuat nilai religius dan nilai budaya sosialnya (rasa kekeluargaan, gotong royong, tenggang rasa, keadilan, kesederhanaan, dan kejujuran). Berdasarkan warna pada batik dawet ayu melambangkan karakter masyarakat Banjarnegara yaitu (a) warna hitam bermakna netral, tidak memihak, dan tidak membeda-bedakan, (b) warna putih bermakna suci, bersih, sakral, dan religius, (c) warna coklat atau sogan bermakna kewibawaan, kesederhanaan, dan penuh daya tarik. Berdasarkan pola batiknya melambangkan masyarakat Banjarnegara yang dekat dengan alam, bermakna mampu membaur dan menyesuaikan diri.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | batik, estetika, makna simbolik. |
Subjects: | N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 29 Dec 2022 08:27 |
Last Modified: | 29 Dec 2022 08:27 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/54445 |
Actions (login required)
View Item |