ADITAMA ESA BAKTI, 8111417209 (2021) KEKUATAN HUKUM PENILAIAN KERUGIAN OLEH LOSS ADJUSTER YANG TIDAK TERDAPAT DALAM POLIS ASURANSI KEBAKARAN (STUDI DI PT. RELIANCE INSURANCE SEMARANG). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penyelesaian klaim asuransi kebakaran memiliki kaitan erat dengan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan asuransi PT. Reliance Insurance Semarang. Oleh karena itu perusahaan asuransi PT. Reliance Insurance Semarang sebagai Penanggung menggunakan jasa loss adjuster PT. Japenansi Nusantara Surabaya untuk melakukan perhitungan penilaian kerugian kebakaran. Namun dalam penggunaan jasa loss adjuster PT. Japenansi Nusantara Surabaya tersebut tidak terdapat dalam polis, sedangkan penyelesaian klaim merupakan hal yang krusial dan berkaitan dengan prinsip indemnitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis bagaimana peran loss adjuster dalam melakukan penilaian kerugian kebakaran di PT Reliance Insurance Semarang? Bagaimana kekuatan hukum hasil penilaian kerugian asuransi kebakaran yang tidak terdapat dalam polis asuransi kebakaran? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yuridis empiris. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui bahan kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Validitas data yang digunakan melalui teknik triangulasi serta analisis data melalui analisis deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa loss adjuster dalam melaksanakan perannya dengan adanya sebuah pengajuan klaim dari pihak Tertanggung. Lalu PT. Reliance Insurance melakukan sebuah analisa awal untuk memastikan validitas klaim. Setelah itu dilaksanakan survey lokasi dan meminta dokumen terkait. Analisis klaim dilaksanakan agar dapat mengetahui klaim sesuai dengan polis yang disepakati atau tidak dan besaran nilai kerugian. Apabila Tertanggung setuju maka dilakukan pembayaran klaim. Namun, dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal dikarenakan ditemui hambatan-hambatan. Penyelesaian klaim asuransi kebakaran menimbulkan adanya sengketa yang dapat diselesaikan melalui jalur litigasi maupun non-litigasi. Kekuatan hukum penilaian kerugian kebakaran yang dikeluarkan oleh loss adjuster meskipun tidak terdapat dalam polis tetap dapat berlaku legal, hal ini dikarenakan penunjukkan loss adjuster dilakukan melalui penugasan tertulis yang dilakukan oleh pemberi tugas yang memuat hak dan kewajiban penilai kerugian asuransi, serta kedudukannya dihadapan hukum dengan menjadi ahli. Simpulan dari penelitian ini bahwa peran loss adjuster melakukan penilaian klaim kebakaran sesuai Standar Operasional Prosedur yang ada, namun terdapat sebuah peran das sein dan das sollen. Laporan akhir yang dikeluarkan oleh loss adjuster tetap dapat berlaku meskipun penunjukannya tidak terdapat dalam polis dan dapat dipertanggung jawabkan oleh loss adjuster dihadapan hukum dengan kedudukannya menjadi ahli. Saran untuk APKAI (Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia) agar memberikan edukasi kepada masyarakat atas perannya dalam penyelesaian klaim. Sedangkan untuk PT Reliance Insurance sebaiknya mencantumkan keterlibatan loss adjuster untuk penyelesaian klaim dengan nilai klaim tertentu dalam perjanjian asuransi mengingat kedudukan loss adjuster sebagai penyeimbang dalam penyelesaian klaim kedua belah pihak agar para pihak melaksanakan kewajiban dan memperoleh haknya dengan sesuai.

Actions (login required)

View Item