ANALISIS YURIDIS TINDAKAN SLUT SHAMING PADA MEDIA SOSIAL DITINJAU MELALUI LINGUISTIK FORENSIK


MAQFIRA IZZATA NAFSIAH, 8111417166 (2021) ANALISIS YURIDIS TINDAKAN SLUT SHAMING PADA MEDIA SOSIAL DITINJAU MELALUI LINGUISTIK FORENSIK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111417166 - Maqfira Izzata.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Media sosial adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Namun tidak menutup kemungkinan perkembangan tersebut justru menimbulkan dampak negatif yang muncul di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah tindakan Slut Shaming, yaitu berupa pelabelan yang bersifat seksis. Tindakan Slut Shaming ini semakin gencar digunakan oleh masyarakat, terutama ditujukan kepada perempuan, hingga menimbulkan kerugian baik secara psikologis maupun ekonomi. Permasalahan yang akan dikaji yaitu, (1) Bagaimana peran ilmu linguistik forensik dalam mengklasifikasikan tindakan Slut Shaming? (2) Bagaimanakah kualifikasi tindak pidana terhadap kasus Slut Shaming di Indonesia? (3) Bagaimanakah kebijakan hukum pidana yang saat ini dapat mengakomodir terhadap tindakan Slut Shaming pada media sosial di Indonesia?. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran ilmu linguistik forensik dalam pengklasifikasian tuturan dalam tindakan Slut Shaming, menjelaskan mengenai kualifikasi tindakan Slut Shaming dalam media sosial, dan mengetahui pijakan hukum yang tepat, dan mengkaji kebijakan formulasi hukum pidana di Indonesia yang dapat mengakomodir tindakan Slut Shaming pada media online. Selanjutnya pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penelitian pustaka. Validitas data menggunakan teknik triangulasi dan analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Linguistik forensik berperan memberikan sumbangsih dalam mengkaji tindakan Slut Shaming pada media sosial, dalam segi bahasa atau bentuk penggunaan tuturannya. (2) Tindakan Slut Shaming jika dikaji berdasarkan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia dapat dikategorikan sebagai perbuatan pencemaran nama baik dengan kualifikasi penghinaan yang dilihat melalui unsur pada Undang-Undang UU ITE karena dilakukan melalui media sosial, atau jaringan internet. (3) Melalui RKUHP dan RU-PKS telah mengatur mengenai ketentuan- ketentuan yang semula tidak diatur dalam KUHP ataupun undang-undang UU ITE, antara lain telah diaturnya ketentuan tindak pidana aduan secara lebih rinci, selain itu juga memberikan kualifikasi tindakan Slut Shaming secara detail pada RUU PKS. Saran dari peneliti adalah sebaiknya Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan agar tidak timbul permasalahan yuridis antara Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan peraturan perundang�undangan yang lain. Selain itu juga perlu adanya dukungan kebijakan dari berbagai kalangan contohnya adalah dengan memberikan pembelajaran moral dan pengetahuan seksual pada ranah pendidikan tinggi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Slut Shaming, Media Sosial, Linguistik Forensik
Subjects: K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 21 Dec 2022 06:56
Last Modified: 21 Dec 2022 06:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/54283

Actions (login required)

View Item View Item