Putri Wahyu Mardihani, 3401416045 (2021) PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG STUNTING DI WILAYAH PESISIR DESA SEKURO KECAMATAN MLONGGO JEPARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi fokus penting oleh Pemerintah. Anak balita pendek atau stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang lama dan menimbulkan dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi kondisi anak balita pada masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah (1) Memahami dan mendeskripsikan pengetahuan ibu balita mengenai stunting (anak pendek) yang terjadi pada anak balita di Desa Sekuro. (2) Mengetahui pola praktek pemberian makan dalam rangka pemenuhan gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, (3) Mengetahui apa saja upaya pemerintah desa dan instansi kesehatan dalam menangani kasus stunting pada anak balita di Desa Sekuro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Latar penelitian dilakukan di Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Subyek dalam penelitian ini adalah ibu dari balita stunting. Validitas data dilakukan dengan cara triangulasi sumber yang mencakup sumber primer maupun sekunder untuk membuktikan kebenaran atas data yang diperoleh. Teknik analisis data dilakukan melalui tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Untuk menganalisis hasil penelitian, maka peneliti menggunakan teori Pengetahuan Blum dan konsep Food and Culture Foster dan Anderson sebagai alat untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pengetahuan ibu balita tentang stunting terbagi menjadi tiga kategori yakni stunting dianggap sebagai akibat dari keturunan/genetik, stunting merupakan masalah pada pertumbuhan dan stunting adalah cacingan. (2) Penyebutan lokal mayoritas ibu balita dan masyarakat terhadap stunting (anak pendek) di Desa Sekuro yaitu cendek/pawakan cilek, (3) Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu balita tentang stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: lingkungan, pengalaman, sosial budaya dan informasi. Tingkatan pengetahuan yang dimiliki ibu balita berada pada tingkatan tahu (know) yang merupakan tingkatan paling rendah dalam pengetahuan dan tingkatan memahami (comprehension) yang mana ibu balita mampu menjelaskan dengan cukup baik mengenai materi (stunting) yang telah diketahui. (4) pola pemenuhan gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak stunting yang dilakukan oleh ibu balita dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan yang dimiliki ibu, adanya konsep makanan dalam konteks budaya, sosial ekonomi dan kebiasaan makan, serta faktor lain seperti lingkungan hidup dan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat yang masih rendah juga ikut andil dalam mempengaruhi kesehatan anak balita hingga rentan terhadap infeksi sehingga meningkatkan resiko anak mengalami stunting. Saran dalam penelitian ini: bagi ibu balita untuk lebih memperhatikan kebutuhan gizi pada anak-anak dengan memberikan makanan yang sesuai dengan usianya sehingga risiko mengalami masalah gizi seperti stunting ini dapat dicegah. Serta bagi Pemerintah Desa dalam menjalankan program kesehatan terutama untuk para ibu dan balita lebih menekankan informasi mengenai masalah kesehatan terkait dengan gizi khususnya stunting (anak pendek) ini.

Actions (login required)

View Item