RAMBUTAN merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat dan sangat digemari masyarakat.
Salah satu bagian yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah kulit buahnya.
Saat ini kulit buah rambutan cenderung dibuang dan menjadi limbah yang belum termanfaatkan.
Padahal, banyak penelitian telah membuktikan berbagai macam senyawa kimia yang terkandung di dalam kulit buah rambutan.
Kulit buah rambutan ditemukan memiliki efek biologis seperti aktivitas antioksidan, antibakteri, antiproliferasI, anti herpes simplex virus tipe, dan antihiperglikemik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit buah rambutan mengandung berbagai macam antioksidan, seperti flavonoid, antosianin, dan asam askobat (vit C).
Antioksidan adalah molekul yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh, atau zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat adanya paparan radikal bebas.
Radikal bebas juga dikenal sebagai oksidan. Oksidan, dalam pengertian ilmu kimia, adalah senyawa penerima elektron, (electron acceptor), yaitu senyawa-senyawa yang dapat menarik elektron, sedangkan radikal bebas adalah atom atau molekul (kumpulan atom) yang memiliki elektron yang tak berpasangan (unpaired electron).
Berasarkan asalnya, antioksidan dapat dibedakan menjadi antioksidan endogen dan eksogen.
Antioksidan endogen yakni antioksidan yang sudah tersedia di dalam tubuh kita, seperti superoksida dismutase (SOD), Gluthation peroksidase (GPx) dan Catalase (CAT).