Chairunnisa Rakhma Syafira, . 7211417087 (2021) PENGARUH PERSEPSI PELAKU USAHA DAN AKSES MODAL PERBANKAN TERHADAP IMPLEMENTASI SAK EMKM PADA UMKM DENGAN MOTIVASI PELAKU USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (PENGARUH PERSEPSI PELAKU USAHA DAN AKSES MODAL PERBANKAN TERHADAP IMPLEMENTASI SAK EMKM PADA UMKM DENGAN MOTIVASI PELAKU USAHA SEBAGAI VARIABEL MODERASI) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mengatasi pengangguran serta mengupayakan penanggulangan kemiskinan. Namun, UMKM juga memiliki kendala di antaranya adalah masalah pencatatan dan penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu, DSAK IAI menerbitkan SAK EMKM pada tahun 2016 sebagai standar yang lebih sederhana dari SAK ETAP sehingga dapat mempermudah para pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi pelaku usaha dan akses modal perbankan terhadap implementasi SAK EMKM dengan motivasi pelaku usaha sebagai variabel moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM di Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengambilan sampel dengan convenience sampling atau incidental sampling dan jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 UMKM. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara manual dan online. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, dan analisis regresi moderasi (uji residual). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelaku usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi SAK EMKM, sedangkan akses modal perbankan tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM. Dan motivasi pelaku usaha memperlemah pengaruh persepsi pelaku usaha pada implementasi SAK EMKM, namun motivasi pelaku usaha tidak dapat memoderasi pengaruh akses modal perbankan terhadap implementasi SAK EMKM. Saran yang dapat diberikan antara lain pihak-pihak terkait seperti Disperindagkop UKM Banjarnegara dan Kementerian KUKM (pemerintah) seharusnya mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai SAK EMKM untuk pelaku UMKM, kemudian peneliti selanjutnya dapat menggunakan nilai e (nilai kritis) dalam rumus Slovin sebesar 5%, dan juga peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel penelitian yang fokusnya pada kapabilitas UMKM untuk menerapkan SAK EMKM seperti pemahaman akuntansi, skala usaha, dan lama berdirinya usaha

Actions (login required)

View Item