KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA UNTUK MEMENUHI KETERCAPAIAN RUANG TERBUKA HIJAU


ULIL ALBAB JUNAEDI, 8111417396 (2021) KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA UNTUK MEMENUHI KETERCAPAIAN RUANG TERBUKA HIJAU. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111417396 - Ulil Albab.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ruang Terbuka Hijau difungsikan selaku penyelesaian masalah yang berhubungan dengan Ruang Hijau, serta menjadi problematika metropolitan termasuk Salatiga. Hal ini terjadi karena terus meningkatnya SDM namun lahan yang notabene nya tetap dan tidak berubah, mengakibatkan pemanfaatan ruang di metropolitan secara otomatis kan mengalami penurunan dari aspek lingkungan, yang lambat laun akan dirasakan secara signifikan dan jelas, karena pada dasarnya pendaman merupakan elemen utama RTH, yang menjadikannya selaku pembuat daripada Oksigen sehingga dapat menyokong makhluk-makhluk yang memerlukannya, namun alih fungsi lahan secara tanpa sadar terus terjadi karena didorong keperluan akan lahan. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan kebijakan yang tertera pada Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Daerah Kota Salatiga Tahun 2010 – 2030, secara jelas belum dapat terlaksana karena permasalahan eksternal yang berhubungan dengan ketergantungan dengan pihak-pihak diluar ogranisasi, kebijakan yang tidak didarkan pemikiran teortis tentang hukum sebab akibat karena idealisme pembuat kebijakan, keterbatasan waktu serta sumber daya, pelaksana kebijaka yang sering lempar-lemparan tugas sehingga memperlambat prosedur. Permasalahan yang dikaji yaitu, (1) Bentuk dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Salatiga. (2) Kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dalam memennuhi capaian luas minimal Ruang Terbuka Hijau UU no. 26 Tahun 2007 Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti merupakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melangkaui wawancara yang dilakukan dengan narasumber serta studi kepustakaan dari Peraturan Perundang-Undangan, buku, jurnal, serta studi literatur ilmiah lainnya. Validitas data menggunakan teknik triangulasi dan analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pemanfaatan Ruang berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Daerah Kota Salatiga dibagi menjadi dua jenis, yakni kawasan lindung dan kawasan budidaya. RTH masuk dalam kawasan lindung yang dialamnya tedapat taman kota, pemakaman, hutan kota, sempadan sungai dan jalur hijau. Permasalahan terkait luasan daerah yang kecil dan pemakaian lahan yang salah sejak awal dan kepemilikan tanah yang tidak teranulir dengan baik, sehingga berpotensi mengalami kemunduran, walaupun dalam prakteknya Kota Salatiga masih dapat mempertahankan fungsi daripada pemanfaatan ruang itu sendiri. (2) Pelaksanaan Kebijakan masih didadapati kecacatan serta kendala dalam realisasi kebijakannya, kompleksitas akan sistematika yang rumit sehingga berpotensi mengalami kegagalan dalam mengimplementasikan karena factor penghambat yang sangat jelas karena mengejar idealisme kebijakan serta masalah delegasi wewenang serta terlalu mengejar kesempurnaan daripada kebijakan yang kurang relevan, sehingga target minimum daripada luasan tersebut belum dapat tercapai.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: RTH; Pemanfaatan Ruang; Metropolitan; Evaluasi Kebijakan
Subjects: K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 05 Dec 2022 02:05
Last Modified: 05 Dec 2022 02:05
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53850

Actions (login required)

View Item View Item