ANALISIS RISIKO PENULARAN COVID-19 BERDASARKAN ASPEK DEMOGRAFIS DAN GEOGRAFIS DI KOTA SEMARANG (DATA KASUS BULAN DESEMBER TAHUN 2020)
Daud Maulana Mufti, 6411417057 (2021) ANALISIS RISIKO PENULARAN COVID-19 BERDASARKAN ASPEK DEMOGRAFIS DAN GEOGRAFIS DI KOTA SEMARANG (DATA KASUS BULAN DESEMBER TAHUN 2020). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (13MB) | Request a copy |
Abstract
Kota Semarang merupakan salah satu Kota di Indonesia yang masuk dalam zona merah COVID-19. Pada tanggal 18 Januari 2021 Kota Semarang terdapat kasus COVID-19 sebanyak 24.690 kasus. Peningkatan kasus COVID-19 dipengaruhi banyak aspek diantaranya mobilitas penduduk, kepadatan penduduk, sosial ekonomi penduduk, jumlah kasus terkonfirmasi, perilaku penduduk keberadaan pasar tradisional dan pasar swalayan, tingkat pencemaran udara dan posisi perbatasan dengan wilayah lain. Diperlukan suatu tindakan pencegahan untuk mengurangi penyebaran kasus COVID-19. Manajemen penyakit berbasis wilayah dapat menjadi salah satu upaya dalam mencegah persebaran COVID-19. Terdapat tiga metode dalam manajemen penyakit berbasis wilayah dan salah satunya adalah menggunakan analisis spasial pembuatan peta risiko penularan penyakit. Jenis penelitian ini menggunakan jenis pebelitian deskriptif kuantitatif. Hasil luaran dari penelitian ini berupa gambaran tingkat risiko dari tiap variabel sesuai kategori yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk peta wilayah sehingga dapat menjelaskan gambaran fenomena yang terjadi. Hasil peta risiko yang telah dibuat akan dibandingkan dengan kejadian kasus COVID-19 terkini dengan menggunakan scatterplot sehingga dapat mengetahui tingkat relevansi peta. Dari hasil penelitian wilayah yang masuk dalam kategori risiko penularan rendah sebanyak 7 kecamatan (Tugu, Mijen, Gunungpati, Gajahmungkur, Candisari, Gayamsari, dan Genuk). Wilayah yang masuk kategori risiko penularan sedang terdapat 6 Kecamatan (Ngaliyan, Tembalang, Semarang Selatan, Semarang Tengah, Semarang Timur, dan Semarang Utara. Untuk wilayah yang masuk dalam kategori risiko penularan tinggi terdapat 3 Kecamatan (Semarang Barat, Banyumanik, dan Pedurungan). Berdasarkan analisis scatter plot peta risiko yang dibuat masih relevan dengan kondisi COVID-19 bulan Januari Februari dan Mei. Namun peta risiko yang dibuat tidak relevan dengan kasus COVID-19 bulan Maret dan April.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemetaan, SIG, COVID-19, tingkat kerentanan |
Subjects: | O Sport > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 30 Nov 2022 07:29 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 07:29 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53727 |
Actions (login required)
View Item |