PEMANFAATAN BETA KAROTEN SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA


Immanuella Juan Shafira, 5213417059 (2021) PEMANFAATAN BETA KAROTEN SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of PEMANFAATAN BETA KAROTEN SEBAGAI  ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN SABUN PADAT  TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA] PDF (PEMANFAATAN BETA KAROTEN SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Beta karoten sebagai antioksidan dapat digunakan sebagai bahan penambah mutu sabun dan membantu kulit melawan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari saponifikasi sabun pada suhu waterbath 70oC dan kecepatan pengadukan 350 rpm, variasi massa beta karoten 0,5g, 0,75g, dan 1g serta variasi massa sukrosa 13g, 15g dan 17g. Prosedur penelitian yang dipakai adalah (1) Tahap Persiapan; (2) Tahap Inti; (3) Tahap Uji Sabun; (4) Sebar Kuesioner; (5) Analisis Data; (7) Kesimpulan Dan Saran. Tahap persiapan terdiri dari penimbangan tiap variabel dan bahan lain. Tahap inti terdiri dari pencampuran dan pengadukan tiap bahan dengan suhu waterbath sebesar 70oC dan kecepatan pengadukan 350 rpm. Respon yang diamati adalah kadar air, asam basa (pH), asam lemak bebas, stabilitas busa, transparansi sabun, kekerasan sabun, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kadar air sabun terendah diperoleh dari rasio massa beta karoten dan sukrosa 0,5:13 sebesar 18,02%. (2) Rata-rata pH sabun padat transparan yang dihasilkan berada pada pH 9,51-9,60. (3) Kadar asam lemak bebas pada sabun transparan berada pada angka 1,01 – 1,47 %. (4) Stabilitas busa tertinggi dihasilkan oleh sabun dengan rasio massa beta karoten dan sukrosa 0,75:15 g sebesar 61,90%. (5) Sabun dengan rasio massa beta karoten dan sukrosa 1:17 memberikan transparansi paling tinggi. (6) Hasil uji organoleptik, menunjukkan sabun kode C memiliki nilai tertinggi berdasarkan tingkat transparansinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa: (1) Semakin tinggi massa beta karoten, maka semakin rendah kadar air dan sabun semakin keras (2) Semakin tinggi massa sukrosa, maka kadar air, kadar asam lemak dan kekerasan sabun semakin tinggi. (3) Variasi massa beta karoten memberikan pengaruh nyata terhadap uji organoleptis warna sabun. (4) Variasi massa sukrosa memberikan pengaruh nyata terhadap uji organoleptis warna sabun. Meninjau dari kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan: (1) Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap pengaruh suhu, waktu dan kecepatan pengadukan terhadap kualitas abun yang diperoleh. (2)Perlu dilakukan penelitian mengenai analisa pengambilan ekstrak beta karoten untuk dapat menghasilkan sabun yang berkualitas tinggi. (3) Perlu dilakukan penambahan uji kelayakan seperti uji iritasi kulit, agar sabun yang dihasilkan dapat digunakan dan dapat dipasarkan pada layak umum. (4)Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh ukuran penambahan Ekstrak beta karoten yang digunakan agar khasiat sabun yang diperoleh lebih maksimal.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: eta Karoten, Antioksidan, Sukrosa, Sabun Transparan, Minyak Kelapa.
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Kimia, S1
Depositing User: sri yuniati perpustakaan
Date Deposited: 28 Nov 2022 02:21
Last Modified: 28 Nov 2022 02:21
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53530

Actions (login required)

View Item View Item