PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHANDAN KAITANNYA DENGAN URBAN HEAT ISLAND DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN LANDSAT 7 DAN 8 DENGAN GOOGLE EARTH ENGINE
Geo Sanchis Hutapea, 3211417041 (2021) PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHANDAN KAITANNYA DENGAN URBAN HEAT ISLAND DI KOTA DEPOK MENGGUNAKAN LANDSAT 7 DAN 8 DENGAN GOOGLE EARTH ENGINE. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (26MB) |
Abstract
Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena dimana suatu wilayah perkotaan yang lebih padat dan lebih panas dibandingkan daerah sekitarnya. Fenomena UHI telah terjadi di kota-kota besar dunia termasuk Kota Depok. Perubahan penggunaan lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan urbanisasi berdampak terhadap peningkatan suhu permukaan. Oleh karenanya tujuan penelitian untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan, kerapatan indeks vegetasi, badan air, dan lahan terbangun terhadap perubahan suhu permukaan di Kota Depok Objek penelitian ini meliputi penggunaan lahan di Kota Depok, berjumlah 50 titik penggunaan lahan. Lima puluh titik ini berupa penggunaan lahan; badan air, hutan dan taman kota, pertanian, semak belukar, lahan terbuka non vegetasi, dan lahan terbangun secara menyebar merata di lokasi penelitian di Kota Depok di tahun 2002, 2010, 2020. Metode pengumpulan data yaitu: interpretasi citra satelit, metode observasi lapangan. Teknik analisis data digunakan overlay/tumpang tindih, supervised SmileCart (Classification Regression Tree), indeks vegetasi, modifikasi badan air, indeks lahan terbangun, land surface temperature, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan lahan terbangun sebesar 3,44% atau sekitar 6,88km2 pada tahun 2002 dan 2010, lalu tahun 2010 dan 2020 terjadi peningkatan sebesar 2,15% atau sekitar 4,30km2. Dalam periode per 15 mei tahun 2002 sampai 19 april tahun 2020 terjadi peningkatan lahan terbangun dan lahan terbuka nonvegetasi sebesar 5,59% atau sebesar 11,18 km2 disertai kenaikan suhu rata-rata, dan rata-rata per setiap penggunaan lahan. Pada 2002 suhu permukaan mencapai rata-rata 25,38°C, lalu pada 2010 mencapai 25,86°C, dan pada tahun 2020 mencapai 28,38°C. Hasil analisis korelasi dan regresi linier pada model pertama dengan variabel NDBI, D4 (lahan terbuka non vegetasi), dan D5 (lahan terbangun) menunjukkan hasil nilai R2 pada tahun 2002 mencapai 0,805, di tahun 2010 0,740, dan di tahun 2020 0,839. Saran, Pengambilan sampel variabel bebas atau indeks NDVI, NDBI, dan penggunaan lahan harus dilakukan dengan cermat sehingga tidak terjadi bias nilai terhadap hasil perhitungan statistik dan hasil dapat diterima. Apabila memungkinkan, penelitian selajutnya sebaiknya dilakukan pada data kurun waktu yang runtut, misalnya data per lima tahunan. Sehingga pengamatan terhadap karakteristik perubahan yang terjadi dapat diperkaya. Dan penggunaan citra satelit dengan resolusi tinggi lebih baik dalam upaya mengurangi kesalahan interpretasi citra.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pertumbuhan penduduk, Urbanisasi/Suburbanisasi, Penggunaan lahan, Suhu permukaan. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1 |
Depositing User: | Kharisma ADHIARYA |
Date Deposited: | 22 Nov 2022 07:22 |
Last Modified: | 22 Nov 2022 07:22 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53325 |
Actions (login required)
View Item |