PENGARUH PERKEMBANGAN PERKOTAAN TERHADAP MORFOLOGI KOTA DI KECAMATAN SEMARANG UTARA


Dita Aulia, 3211417029 (2021) PENGARUH PERKEMBANGAN PERKOTAAN TERHADAP MORFOLOGI KOTA DI KECAMATAN SEMARANG UTARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3211417029 - Dita Aulia(v).pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)

Abstract

Kecamatan Semarang Utara berada pada BWK III, yang artinya direncanakan memiliki fungsi sebagai kawasan transportasi, perdagangan, dan jasa. Kompleksitas aktivitas perkotaan di wilayah studi akan berdampak pada penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi pola morfologi kota, (2) menganalisis pengaruh perkembangan perkotaan terhadap morfologi kota di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, dan (3) menghitung laju perkembangan penggunaan lahan. Terdapat 2 populasi yaitu penggunaan lahan di Kecamatan Semarang Utara dan kepala keluarga (domisili Semarang Utara dan domisili luar Semarang Utara). Metode pengambilan sampel penggunaan lahan menggunakan metode area sampling dengan stratified random sampling. Sampel kepala keluarga yaitu 110 dan 60 responden dengan teknik purposive random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan overlay. Hasil penelitian menunjukkan bentuk morfologi kota yang teridentifikasi yaitu kompak-tidak berpola. Sementara itu, perkembangan perkotaan Kecamatan Semarang Utara mempengaruhi ketiga komponen morfologi kota. Pengaruh terhadap penggunaan lahan ditunjukan dari luas penggunaan lahan yang berkembang paling tinggi meliputi guna lahan transportasi, industri dan perdagangan jasa. Selama 20 tahun, luas perkembangan penggunaan lahan transportasi dan industri memiliki persentase sebesar 16,62% (2000-2010) dan 27,67% (2010-2020). Pengaruh terhadap jaringan jalan terlihat dari perubahan kondisi fisik jalan. Kemudian pengaruh terhadap bangunan cenderung menunjukan perubahan orientasi penggunaan lahan, dimana bangunan yang semula berfungsi hunian privat menjadi fungsi komersil maupun campuran, namun tidak disertai dengan perubahan luas bangunan. Laju perkembangan lahan paling tinggi terjadi pada periode 2010-2020 dengan laju 9,7% atau rata-rata 0,97% pertahun. Saran, perlu dilakukan pembangunan secara vertikal disertai dengan pengawasan dari pemerintah terhadap batasan nilai KLB. Hal ini agar dapat terus mengakomodir aktivitas perkotaan yang berlangsung. Dengan demikian aktivitas perkotaan tidak menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Bangunan, Jaringan jalan, Morfologi kota, Penggunaan lahan, dan Perkembangan perkotaan.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: Kharisma ADHIARYA
Date Deposited: 22 Nov 2022 07:04
Last Modified: 22 Nov 2022 07:04
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53321

Actions (login required)

View Item View Item