Glendina Clara J.S., 3211417019 (2021) IDENTIFIKASI GEOGRAFIS DAN UPAYA PENGEMBANGAN OBJEK WISATA HUTAN PINUS KALIPASANG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Objek wisata Hutan Pinus Kalipasang merupakan objek wisata yang masih baru di Kabupaten Semarang. Sebagai objek wisata yang baru, belum diketahui secara pasti bagaimana faktor geografis mempengaruhi pada objek wisata tersebut dan juga pengembangannya, juga peran faktor penunjang pengembangan terhadap objek wisata. Identifikasi geografis dibutuhkan untuk mengetahui kondisi objek wisata Hutan Pinus Kalipasang dan pengembangan objek wisata yang dilihat dari faktor geografis dan faktor penunjang pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui faktor-faktor geografis apa saja yang mendukung dalam pengembangan objek wisata Hutan Pinus Kalipasang. (2) Merumuskan strategi yang dilakukan untuk pengembangan objek wisata Hutan Pinus Kalipasang. Penelitian ini berlokasi di objek wisata Hutan Pinus Kalipasang Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi yang digunakan adalah wisatawan dan objek wisata Hutan Pinus Kalipasang. Sampel yang dipakai adalah wisatawan sebanyak 90 orang dan sebagian wilayah pada objek wisata yaitu area fasilitas objek wisata serta area hutan pinus. Teknik penentuan narasumber menggunakan purposive sampling dan teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling. Variabel penelitian adalah faktor geografis dan faktor pengembangan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, angket dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, serta analisis teknik skoring. Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor-faktor geografis yang mendukung dalam pengembangan objek wisata Hutan Pinus Kalipasang adalah lokasi, kemiringan lereng, iklim, flora dan fauna, tanah dan air. Selain itu terdapat faktor penunjang pengembangan yang mendukung dalam pengembangan wisata terdiri dari atraksi dengan skor 15, akomodasi dengan skor 8 dan fasilitas pelayanan dengan skor 17. (2) Upaya yang dilakukan dalam pengembangan objek wisata terdiri dari perbaikan pada sistem drainase di objek wisata agar memaksimalkan proses meloloskan air ke dalam tanah, penambahan kapasitas ruang parkir seperti pengadaan lahan parkir di sekitar objek wisata, dan mempertimbangkan untuk pengadaan moda transportasi umum, melakukan pemasangan rambu-rambu penunjuk jalan untuk membantu wisatawan menuju objek wisata dan menyediakan tempat untuk membuka toko-toko souvenir. Saran dari penelitian ini adalah mengembangkan dan mengoptimalkan potensi lain berupa keberadaan Burung kacamata untuk menambah atraksi wisata sehingga dapat memperpanjang waktu berkunjung dan pengembangan dilakukan disesuaikan dengan permasalahan yang terkait seperti infrastruktur, transportasi dan atraksi agar pengembangan objek wisata menjadi lebih maksimal dan terarah.

Actions (login required)

View Item