Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Arang Briket Batang Jagung


Pria Kardono, 2009 (2009) Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Arang Briket Batang Jagung. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Arang Briket Batang Jagung]
Preview
PDF (Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Arang Briket Batang Jagung) - Published Version
Download (23kB) | Preview

Abstract

Pria Kardianto, 2009. “Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat terhadap Karakteristik Arang Briket Batang Jagung”. Skripsi. Pendidikan Teknik Mesin S1. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Biomassa adalah suatu limbah benda padat yang dapat dimanfaatkan lagi sebagai sumber bahan bakar. Sifat yang menguntungkan dari biomassa adalah sumber energi yang dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang dapat diperbaharui (renewable resource). Biomassa dapat dikonversi menjadi bahan bakar padat, cair dan gas. Arang merupakan produk dari konversi biomassa. Dengan teknologi briqueting, arang dapat dibuat menjadi briket. Sifat-sifat penting briket meliputi nilai kalor, kadar air, berat jenis, kadar abu, fixed carbon, volatile matter, stability, shatter index, dan durability. Permasalahan dari penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh jumlah campuran perekat terhadap karakteristik briket batang jagung yang meliputi nilai kalor, kadar air, berat jenis, kadar abu, fixed carbon, volatile matter, stability, shatter index, dan durability. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti seberapa besar pengaruh jumlah campuran perekat terhadap karakteristik arang briket batang jagung yang meliputi nilai kalor, kadar air, berat jenis, kadar abu, fixed carbon, volatile matter, stability, shatter index, dan durability. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu variabel terikat yang meliputi nilai kalor, kadar air, berat jenis, kadar abu, fixed carbon, volatile matter, stability, shatter index, dan durability, variabel bebas yaitu jumlah campuran perekat 0, 4, 6, dan 8%, variabel terkendali dalam penelitian ini adalah pembebanan kompaksi 9 ton, lamanya waktu penahanan 1 menit, ukuran cetakan suhu saat pengompaksian 1000C. Hasil pengujian karakteristik arang briket batang jagung yang meliputi nilai kalor, kadar air, berat jenis, kadar abu, fixed carbon, volatile matter, stability, shatter index, dan durability adalah sebagai berikut : nilai kalor yang dihasilkan antara 4818.34 - 5146.53kalori/gram. Kadar air yang diperoleh 6,746-7,878 %. Kadar abu 10,493-12,723%. Fixed carbon 34,34-42,52%, volatile matter 36,87-46,80%. Berat jenis arang briket batang jagung yang dihasilkan antara 0,77-1,27gram/cc. Untuk stability dibagi menjadi dua yaitu diameter dan tinggi, stability diameternya antara 1,15-2,46% dan tingginya 2,48-12,25%. Kemudian shatter index antara 0,70-0,23% dan durability antara 19,67-59,34%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa perekat berpengaruh baik terhadap : stability, shatter index, durability, kadar abu dan berat jenis. Semakin banyak campuran perekat, maka semakin baik stability, shatter index, durability, kadar abu dan berat jenisnya. Namun faktor campuran perekat berpengaruh kurang baik terhadap nilai kalor, kadar air, volatile matter, dan fixed carbon. Semakin banyak jumlah campuran perekat, akan menjadikan semakin buruk nilai kalor, kadar air, volatile matter, dan fixed carbon arang briket batang jagung. Jumlah campuran yang terbaik bila dilihat dari stability, shatter index, durability dan berat jenis dari briket adalah briket dengan jumlah campuran 8%. Dari uji stability terlihat bahwa penambahan ukuran diameter 1,51% dan penambahan ukuran tinggi 2,48% , shatter index 0,23% dan durability 19,67%. Dilihat dari pengujian nilai kalor dan kadar air, arang briket campuran 6% adalah yang terbaik yaitu dengan nilai kalor 5146,53kalori/gram dan kadar air 6,746%. Saran penelitian : (1) dalam pembuatan briket, perekat yang digunakan jangan terlalu banyak. Karena semakin banyak perekat yang ditambahkan nilai kalornya semakin rendah, (2) untuk medapatkan briket yang lebih baik sebaiknya karbonisasi dilakukan dengan suhu yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Mesin, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 05 Oct 2011 00:32
Last Modified: 05 Oct 2011 00:33
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/5325

Actions (login required)

View Item View Item