PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH LILITAN PADA STATOR ACG (ALTERNATING CURRENT GENERATOR) TERHADAP ARUS STARTER, TEGANGAN PENGISIAN, DAN DAYA PEMBEBANAN


Azis Imron Rosadi, 5202414022 (2021) PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH LILITAN PADA STATOR ACG (ALTERNATING CURRENT GENERATOR) TERHADAP ARUS STARTER, TEGANGAN PENGISIAN, DAN DAYA PEMBEBANAN. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH LILITAN PADA STATOR ACG (ALTERNATING CURRENT  GENERATOR) TERHADAP ARUS STARTER,  TEGANGAN PENGISIAN, DAN DAYA PEMBEBANAN] PDF (PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH LILITAN PADA STATOR ACG (ALTERNATING CURRENT GENERATOR) TERHADAP ARUS STARTER, TEGANGAN PENGISIAN, DAN DAYA PEMBEBANAN) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong manusia untuk terus berinovasi, termasuk dalam bidang otomotif yaitu pekembangan kombinasi antara Idle Stop System (ISS) dengan Starter Alternating Current Generator (ACG). Namun perpaduan antara Idle Stop System (ISS) dan Starter ACG membuat baterai harus bekerja ekstra. Kinerja baterai yang semakin berat inilah yang bisa membuat usia pakai baterai semakin pendek. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan lilitan bervariasi pada stator ACG terhadap arus starter, tegangan pengisian, dan daya pembebanan sepeda motor yang sudah menerapkan starter ACG. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dan menggunakan teknik analisis deskriptif. Diameter kawat email sebesar 1 mm. Jumlah lilitan stator standar sebesar 612 lilitan, jumlah lilitan stator variasi 1 sebesar 666 lilitan, dan jumlah lilitan stator variasi 2 sebesar 720 lilitan. Pengujian yang dilakukan yaitu arus starter, tegangan pengisian menuju baterai, arus pengisian menuju baterai, tegangan pengisian yang keluar dari spull/stator ACG, dan arus pengisian yang keluar dari spull/stator ACG. Pengujian dilakukan saat tanpa beban, lampu jarak jauh menyala, lampu rem menyala, dan lampu jarak jauh dan lampu rem menyala bersamaan pada tipe kecepatan mesin idle (1500 rpm), sedang (2500 rpm), dan tinggi (3500 rpm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah lilitan stator, maka arus starter akan semakin menurun. Jumlah penurunan arus starter pada stator variasi 1 (666 lilitan) sebesar 17,371% dari stator standard (612 lilitan), sedangkan penurunan arus starter pada stator variasi 2 (720 lilitan) sebesar 20,516% dari stator standard (612 lilitan). Kemudian Pengujian tegangan pengisian pada stator standard (612 lilitan) semakin meningkat kecepatan rpm mesinnya, maka akan semakin berkurang tegangan pengisiannya. Pada stator variasi 1 (666 lilitan), tegangan pengisian baterai tertinggi pada kecepatan 1500 rpm yaitu 14,497 volt. Kemudian tegangan pengisian terendah pada kecepatan 2500 rpm yaitu 14,453 volt. Pada stator variasi 2 (720 lilitan) tegangan pengisian meningkat seiring dengan kenaikan kecepatan mesin. Kenaikan berturut-turut pada kecepatan mesin 1500 rpm, 2500 rpm, dan 3500 rpm adalah 14,343 volt, 14,467 volt, dan 14,473 volt. Kemudian pada daya pengisian yang keluar dari spull saat tanpa beban kecepatan 1500 rpm pada stator variasi 1 dan stator variasi 2 lebih rendah dibandingkan dengan stator standard. Penurunan daya pengisian stator variasi 1 sebesar -16,769% dibandingkan stator standard dan penurunan daya pengisian stator variasi 2 sebesar -0,221% dibandingkan stator standard.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Arus starter, tegangan pengisian, daya pembebanan, lilitan, stator
Subjects: T Technology > TL Motor vehicles. Aeronautics. Astronautics
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Otomotif, S1
Depositing User: sri yuniati perpustakaan
Date Deposited: 16 Nov 2022 03:03
Last Modified: 16 Nov 2022 03:03
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53129

Actions (login required)

View Item View Item