PEWARISAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SEDULUR SIKEP DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN PENGUNUNGAN KENDENG DI KECAMATAN SUKOLILO, KABUPATEN PATI


Siti Rosanti, 3201417001 (2021) PEWARISAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SEDULUR SIKEP DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN PENGUNUNGAN KENDENG DI KECAMATAN SUKOLILO, KABUPATEN PATI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3201417001 - Siti Rosanti(v).pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Perbedaan sudut pandang dalam memanfaatkan potensi Pegunungan Kendeng menyebabkan konflik kepentingan yang bertolak belakang antara pabrik semen dan Sedulur Sikep. Untuk itu diperlukan pewarisan nilai kearifan lokal Sedulur Sikep kepada generasi muda guna memperkuat upaya pelestarian lingkungan Pegunungan Kendeng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pewarisan kearifan lokal Sedulur Sikep serta nilai kegunaannya dalam melestarikan lingkungan Pegunungan Kendeng. Subjek penelitian ini adalah komunitas adat Sedulur Sikep. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi, dan teknik analisis data menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan pewarisan kearifan lokal diwariskan secara vertikal, horizontal, dan campuran melalui lembaga keluarga, pendidikan informal di Omah Kendeng dan organisasi JMPPK. Hasil pewarisan kearifan lokal ajaran dasar laku, prinsip bumi adalah ibu, dan berprofesi sebagai petani, keseluruhan Sedulur Sikep (generasi tua & muda) memiliki perespektif yang sama. Artinya pewarisan ketiga nilai kearifan lokal ini berhasil. Sedangkan untuk kearifan lokal tidak sekolah formal, 2% kalangan generasi muda Sedulur Sikep sudah menempuh sekolah formal. Hal ini dapat terjadi karena adanya pernikahan campuran antara Sedulur Sikep dan non Sedulur Sikep. Pewarisannya pun dikatakan cukup berhasil, karena mayoritas Sedulur Sikep masih memegang teguh ajaran pendahulunya. Pewarisan prinsip memayu hayuning bawana 40% generasi muda dan 45% generasi tua memahami penerapan prinsip ini, yaitu berupa mengembangkan sebagian lahan pertanian menjadi pertanian organik, memanfaatkan kotoran hewan sebagai biogas dan pupuk kandang, serta sudah menggunakan traktor. Namun, lebih dari 50% lainnya belum mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dalam pertanian. Sehingga, pewarisannya kurang tersebar secara menyeluruh dan perlu ditingkatkan. Saran dalam penelitian ini adalah kepada seluruh Sedulur Sikep diminta untuk menerima modernisasi terkait kegiatan pengelolaan lingkungan, maupun pertanian, dan dapat menyesuaikan dan mengembangkan nilai kearifan lokalnya dengan perkembangan zaman yang tentunya tanpa menghilangkan nilai-nilai asli.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kearifan Lokal, Sedulur Sikep, Pelestarian Pegunungan Kendeng.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Geografi, S1
Depositing User: Kharisma ADHIARYA
Date Deposited: 16 Nov 2022 03:23
Last Modified: 16 Nov 2022 03:23
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/53128

Actions (login required)

View Item View Item