DANANG AGHFIRONINDRA, 6101417138 (2021) SURVEY PENERAPAN BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TINGKAT SMA/SEDERAJAT DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

blended learning bisa disebut pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional dan dengan mennggunakan pembelajaran secara virtual. Di kota-kota besar penggunaan metode ini sudah mulai diterapkan, namun dalam Pendidikan Jasmani model pembelajaran blended learning masih belum banyak dilaksanakan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan karena untuk mengetahui penerapan blended learning di SMA/Sederajat di Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah desain non-eksperimental yang bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi yang terjadi. Populasi yang digunakan adalah SMAN 3 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 8 Semarang, SMAN 11 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMA Kesatrian 1 Semarang, SMA Islam Al�Azhar 14 Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini digunakan 681 siswa yang diambil dari 7 Sekolah tersebut. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dengan menggunakan skala likert point-4. Teknik analisis data menggunakan Deskriptif Persentase dengan bantuan Microsoft excel. Hasil hipotesis menunjukan bahwa persentase data yang telah disebutkan maka type blended learning type 1 persentase untuk kriteria baik sebesar 64,14%, Blended learning Type 2 memiliki nilai persentase untuk kriteria baik sebesar 50,00%, Blended learning Type 3 memiliki nilai persentase untuk kriteria baik sebesar 56,36%. sesuai dengan pembelajaran dengan kriteria baik >50%, hipotesis diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Blended learning Type 2 lebih baik daripada type 1 dan type 3, karena penggunaan pembelajaran Google Classroom memberikan kemudahan, kenyamanan dan kelengkapan media itu sendiri. Saran yang dapat diberikan yaitu Harapanya untuk sekolah lebih meningkatkan pembelajaran yang terintegrasi dengan peran teknologi dimana dengan menambah fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran blended learning bukan hanya pada mata pelajaran pendidikan jasmani saja namun juga pembelajaran yang lain. Untuk peserta didik dan pendidik harapan kedepanya dapat meningkatkan skill menggunakan teknologi, terutama bagi guru masih banyak guru yang bingung menggunakan gadget yang menunjang pembelajaran. Perlunya guru belajar mengenai membuat video yang kreatif untuk menunjang pembelajaran yang dilaksanakan.

Actions (login required)

View Item