PERSEPSI GURU SEJARAH MAN PURBALINGGA TERHADAP HISTORISITAS KADIPATEN WIRASABA SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SUB MATERI INDONESIA MASA ISLAM TAHUN AJARAN 2020/2021


Triana Wahyuni, 3101417041 (2021) PERSEPSI GURU SEJARAH MAN PURBALINGGA TERHADAP HISTORISITAS KADIPATEN WIRASABA SEBAGAI MUATAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SUB MATERI INDONESIA MASA ISLAM TAHUN AJARAN 2020/2021. Under Graduates thesis, universitas negeri semarang.

[thumbnail of 3101417041 - Triana Nafishatul(v).pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Keberadaan sejarah lokal, kini dianggap penting dalam pembelajaran. Hal ini terjadi mengingat adanya kepentingan pewarisan nilai identitas bangsa. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan antara lain 1) menemukan adanya keterkaitan sejarah Kadipaten Wirasaba dalam perjalanan sejarah Indonesia pada masa Islam; 2) mengetahui persepsi guru sejarah MAN Purbalingga terhadap historisitas Kadipaten Wirasaba dalam menunjang pembelajaran sejarah; 3) mendeskripsikan permasalahan atau faktor apa saja yang menjadi kendala dalam penerapan model pembelajaran sejarah lokal Kadipaten Wirasaba di MAN Purbalingga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian dilakukan di MAN Purbalingga, dengan data yang digunakan yakni dokumen dan keterangan koresponden (guru dan siswa). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta kajian dokumen. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber dan teknik untuk mendapatkan data yang lengkap dan sesuai. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi, dan penyajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa historisitas Kadipaten Wirasaba memiliki relevansi yang kuat dalam perjalanan sejarah di Indonesia khususnya dalam melegitimasi serta melengkapi informasi terkait kekuasaan Pajang. Menurut guru sejarah MAN Purbalingga, kedudukan historisitas Kadipaten Wirasaba dapat dijadikan sebagai sarana penunjang materi pembelajaran sejarah. Pertimbangan ini disampaikan guru sejarah MAN Purbalingga mengingat adanya kepentingan pewarisan nilai dan budaya lokal, pembentukan sikap kesadaran sejarah, serta penanaman sikap berpikir kritis untuk menunjang kemampuan kognitif siswa. Di MAN Purbalingga pembelajaran sejarah lokal Kadipaten Wirasaba sudah diterapkan sejak lama, namun saat ini pembelajaran sejarah lokal harus terhenti akibat adanya beberapa faktor antara lain: 1) pembaharuan kebijakan madrasah; 2) pembaruan guru-guru sejarah; 3) tuntutan kurikulum; serta 4) pandemi Covid-19. Saran yang diajukan pada penelitian ini yakni pembelajaran sejarah yang terintegrasi sejarah lokal khususnya Kadipaten Wirasaba dapat diterapkan kembali di MAN Purbalingga. Namun sebelum diterapkan, guru sejarah perlu persiapan strategi pembelajaran yang matang agar dapat meminimalkan risiko kendala pada pembelajaran. Guru sejarah juga perlu membuka forum diskusi antar guru sejarah untuk kembali mempelajari dan memaknai kepentingan historisitas Kadipaten Wirasaba dalam menanamkan kesadaran sejarah siswa. Guru sejarah juga perlu memvariasikan model pembelajaran sejarah, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19 yang sangat membatasi aktivitas siswa.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Persepsi, Guru Sejarah, Historisitas Kadipaten Purbalingga
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: Kharisma ADHIARYA
Date Deposited: 03 Nov 2022 07:37
Last Modified: 03 Nov 2022 07:37
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/52643

Actions (login required)

View Item View Item