KEEFEKTIFAN KELOMPOK PSIKOEDUKASI TEKNIK HOMEROOM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BAHAYA SEKS PRANIKAH SISWA KELAS XI SMAN 11 KOTA TANGERANG SELATAN
Amirah Dzatul Himma, 1301416043 (2021) KEEFEKTIFAN KELOMPOK PSIKOEDUKASI TEKNIK HOMEROOM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BAHAYA SEKS PRANIKAH SISWA KELAS XI SMAN 11 KOTA TANGERANG SELATAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena masih tingginya kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku seks pranikah di SMAN 11 Kota Tangerang Selatan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa dari 123 siswa, sebanyak 14 siswa (11%) memiliki kecenderungan sangat tinggi untuk menyetujui perilaku-perilaku seks pranikah, 54 siswa (67%) memiliki kecenderungan tinggi, 37 siswa (30%) memiliki kecenderungan sedang, dan hanya 5 siswa (0,5%) memiliki kecenderungan rendah dalam menyetujui perilaku-perilaku seks pranikah. Kecenderungan untuk melakukan seks pranikah menunjukkan rendahnya pemahaman bahaya seks pranikah siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan kelompok psikoedukasi teknik homeroom untuk meningkatkan pemahaman bahaya seks pranikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest. Sampel yang digunakan berjumlah 7 siswa kelas XI SMAN 11 Kota Tangerang Selatan yang memiliki pemahaman bahaya seks pranikah yang rendah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampling purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman bahaya seks pranikah siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment berupa kelompok psikoedukasi teknik homeroom mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6.62%. Hasil awal saat pretest sebesar 66.40% menjadi 73.02% saat posttest. Selain itu, diperoleh data dari hasil uji wilcoxon yaitu nilai Asymp.sig 0.033 <0,05 maka hipotesis penelitian diterima. Hal ini berarti bahwa kelompok psikoedukasi teknik homeroom efektif untuk meningkatkan pemahaman bahaya seks pranikah pada siswa SMAN 11 Kota Tangerang Selatan. Saran yang dapat diberikan yaitu konselor dapat menerapkan dan mengembangkan layanan kelompok psikoedukasi dengan teknik homeroom sebagai salah satu strategi alternatif untuk meningkatkan pemahaman bahaya seks pranikah siswa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Additional Information: | Ahmad, Abu & Supriyono, Widodo. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Amin, S. M. (2013). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. Anas Salahudin. (2010). Bimbingan & Konseling. Bandung: Pustaka Setia. Anggarawati, Sabila. (2018). Metode Psikoedukasi dan Mind Mapping untuk Meningkatkan Kontrol Sosial Orang Tua pada Penggunaan Gadget Anak. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Ardila, Y., Sutoyo, A., & Mulawarman, M. (2019). Keefektifan kelompok psikoedukasi dengan teknik modeling untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 34–49. Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asmoro, Ki Guno. (2005). Kamasutra & Kecerdasan Seks Modern. Yogyakarta: Smile-Books. Azis, S. R. H., Ratag, B. T., & Asrifuddin, A. (2018). Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Di Kos- Kosan Kelurahan Kleak Kota Manado. Jurnal KESMAS, 7(4), 8. Azwar, Saifuddin (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bachtiar. (2004). Cinta Remaja (Mengungkap Perilaku Cinta Remaja). Yogyakarta: Ar-Ruzz Deputi. Bore, Samuel K., Hendricks, Texas Lavelle., & Ashley, Texas. (2013). Psycho-Educational Groups in Schools: The Intervention of Choice. National Forum Journal of Counseling and Addiction, 2 (1), 1-9. 67 68 Brown, Nina W. (2004). Psychoeducational Groups: Process and Practice. UK: Brunner-Routledge. Brown, Nina W. (2011). Psychoeducational Groups: Process and Practice. UK: Brunner-Routledge. Cash, Thomas F., & Thomas Pruzinsky. (2002). Body Image A Handbook of Theory, Research, and Clinical Practice. New York: Guilford Press. Center for Substance Abuse Treatment. (1999) Treatment Improvement Protocol (TIP Series, No. 34. Rockville: Substance Abuse and Mental Health Services Administration. Damayanti, Nidya. (2012). Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta; Araska. Damayanti, Sari. (2013). Pelaksanaan Teknik Homeroom dalam Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Siswa di SMA GIKI 2 Surabaya. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: UIN Sunan Ampel. Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Darmasih, R., Noor, A. S., & Azizah, G. T. (2011). Kajian Perilaku Sex Pranikah Remaja SMA di Surakarta. Jurnal Kesehatan, 4 (2), 111-119. DeLucia-Waack, Janice L.(2006). Leading Psychoeducational Groups for Children and Adolescents. California: Sagepub. Ezhumalai, S., Muralidhar, D., Dhanasekarapandian, R & Niketha, B. S. (2018). Group Interventions. Indian J Psychiatry, 60 (Susspl 4): S514-S521. Fajri, EM Zul., & Senja, Ratu Aprilia. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Semarang: Difa Publishers. Firmiana, M., Prasetya, M., & Imawati, R. (2012). Ketimpangan Religiusitas dengan Perilaku: Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja SMA/Sederajat di Jakarta Selatan. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 1 (4), 239-245. Fepbriana, F. (2017). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Homeroom dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Seks Bebas pada Peserta Didik Kelas XI di SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Lampung: UIN Raden Intan. Geroski A.M & Kraus, K.L. (2002). Process and Content in School Psychoeducational Groups: Either, Both or None. Journal for Specialists in Group Work, 27, 233-245. Hanum, Sri Mukhodim F. (2015). Dampak Psikologis pada Kehamilan Remaja (Studi Eksplorasi di Desa Watutulis Prambon Sidoarjo. Midwiferia, 1 (2), 93-104. Haruna, Ali., & Ibrahim, Alhaji Ahmadu. (2014). Gender, Age Differentials: Implications in Premarital Sex Among Adolescents and Young Adults. Global Journal of Arts Humanities and Social Sciences, 2 (2), 69-76. Henrik & Ratih. 2018. Meningkatkan Pemahaman Resiko Perilaku Seksual Pra Nikah Melalui Layanan Informasi dengan Audio Visual Siswa SMA Negeri 2 Mempawah. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 3 (2), 31-35. Hidayati, Farid., Zamroni, Edris., & Sucipto. (2018). Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom untuk Meningkatkan Sikap Anti Seks Bebas. Jurnal Prakarsa, 1 (2), 209-219. Indana, Finanin N., Noviekayati, Ega., & Saragih, Sahat. (2017). Efektivitas Psikoedukasi Seks Pranikah untuk Menurunkan Perilaku Seks Bebas pada Siswa SMP Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Jurnal Psikoislamika, 14 (2), 16-20. Indrijati, H. (2001). Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Remaja dan Orang Tua dan Sikap Remaja terhadap Hubungan Seksual Pranikah. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 3 (2), 93-102. Jahja, Yudrik. (2017). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media. Jaedun, Amat. (2011). Metode Penelitian Eksperimen. Makalah disajikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 23 Juni. Kaplan, H.I., Benjamin, J.S., & Jack, A.G. (2010). Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Jilid 1. Tangerang: Binarupa Aksara. Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA). Jakarta. Krisnawati, Heni. (2010). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Seks Pranikah pada Remaja. Jurnal Kebidanan, 2 (1), 48-72. Mahmudah, Yaunin., Yaslinda & Lestari., & Yuniar. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5 (2), 448-455. Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba., & I.B.G. Fajar Manuaba. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Miller, Risa. (1998). Depression Among Pregnant Adolescents. American Psychiatric Association, 49 (7), 970. Monks, F.J. (2004). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mulawarman, M., Amin, Z. N., Muslikah, M., Hariyadi, S., & Kurniawan, K. (2021). Psychoeducational Groups Based on Dasa Pitutur from Sunan Kalijaga: An Indigenous Counseling to Enhance Other Group Orientation. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 6 (1), 34-43. Mulyani, Urip., Hanim, Wirda., & Setiyowati, Endang. (2016). Pengaruh Teknik Diskusi Kelompok dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa tentang Dimensi Seksualitas Manusia (Studi Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 7 Jakarta Timur). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5 (1), 116-125. Muslikah, Suwarjo., & Wijayanti, Galuh. (2013). Bimbingan Teman Sebaya untuk Mengembangkan Sikap Negatif Terhadap Perilaku Seks Tidak Sehat. Jurnal Bimbingan Konseling, 2 (1), 10-17. Mustakim, Ridha., & Jusriana, Rafiqah A. (2012). Perbandingan Pemahaman Konsep Keterampilan Penggunaan Kit Antara Peserta Didik XI IPA SMA Negeri 1 Bajeng dan SMA Muhammadiyah Limbung. Jurnal Pendidikan Fisika, 4 (2), 62-67. Natasubagyo, Omar Syarief., & Kusrohmaniah, Sri. (2019). Efektivitas Psikoedukasi untuk Peningkatan Literasi Depresi. Gadjah Mada Journal Of Professional Psychology (GAMAJPP), 5 (1), 26-35. Ngulya, Fina, M.K. (2018). Layanan Informasi untuk Meningkatkan Pemahaman Kesehatan Reproduksi pada Remaja Binaan Griya Muda PKBI Kota Semarang (Analisis Bimbingan Keagamaan Islam). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang: UIN Walisongo. Nuryadin. (2017). Pendidikan Reproduksi (Seks) Pada Remaja; Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 12 (1), 81-99. Panglewai. (2016). Efektivitas Psikoedukasi Kelompok tentang Gangguan Mental untuk Meningkatkan Keterampilan Deteksi Dini Perilaku Abnormal kepada Para Frater di Seminari Tinggi Providentia Dei Surabaya. Tesis Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Airlangga. Pratama, Egy., Hayati, Sri., & Supriatin, Eva. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah pada Remaja di SMA Z Kota Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan, 2 (2), 149-156. Pratiwi, Ratih. (2014). Upaya Pencegahan Perilaku Pergaulan Bebas dengan Layanan Bimbingan Kelompok Tentang Bahaya Narkoba Melalui Tayangan Film Edukatif. KES, 1 (1). Purwanti, Indah. (2012). Studi Kasus Tentang Pemahaman Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di SDN Kembangan Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Putri, Renjana G.G., & Sutijono. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Bahaya Seks Bebas. Journal Mahasiswa Bimbingan Konseling, 1 (1), 79-99. Rachmayanie, Ririanti. (2017). Proceeding Seminar dan Lokakarya Nasional Revitalisasi Laboratorium dan Jurnal Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum Bimbingan dan Konseling Berbasis KKNI. Malang: Universitas Negeri Semarang. Rahmawati, C. D., & Devy, S. R. (2016). Dukungan Sosial yang Mendorong Perilaku Pencegahan Seks Pranikah Pada Remaja SMA X di Kota Surabaya. Jurnal Promkes, 4 (2), 129-139. Rasyidillah, Amar. (2017). Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks Pranikah. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Ratnasari, Septa Tri. (2009) Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Proses Pengeboran Panas Bumi Rig Darat #4 PT APEXINDO Pratama Duta Tbk Tahun 2009. Depok: Universitas Indonesia. Romlah, Tatiek. (2013). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Santrock, J. W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa-Hidup (Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Sarwono, S. W. (2012). Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sarwono, S. W. (2013). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Sari, Indah Kumala., & Kameli, Yeni. (2019). The Effectiveness of Cognitive Behavior Modification Approaches in Reducing Pornographic Behavior in SMAN 1 Sungai Geringging with Group Setting. Jurnal Neo Konseling, (4), 1-7. Sari, Lia Aneka. (2018). Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman Bahaya Seks Bebas pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Lampung: UIN Raden Intan. Sayder, S. (2008). Joining up with ‘not us’ staff to run adolescent groups in schools. Journal of Child Psychotherapy, 34 (1), 111-126. Seligman, M. E. P., Schulman, P., & Tryon, A. M. (2007). Group Prevention of Depression and Anxiety Symptoms. Behaviour Research and Therapy, 45 (6), 1111-1126. Soejoeti, S. (2001). Perilaku Seks di Kalangan Remaja dan Permasalahannya. Media Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI: 11 (1), 30-35. Subiyanto, Paulus. (2015). Smart Sex: Panduan Praktis untuk Memaknai Seksualitas Pranikah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Subekti, Q. A. (2018). Bimbingan dan Konseling Islam Sebagai Upaya Mencegah Perilaku Free Sex pada Siswa Kelas XI SMK Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Semarang: UIN Walisongo. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujadi, Eko., & Noviani, Yesi. (2019). Efektivitas Layanan Informasi dengan Menggunakan Strategi Cooperative Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Bahaya Seks Bebas. Indonesian Journal of Counseling & Development, 1 (1), 63-74. Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sulistyorini, Etik., & Novitasari, Ajeng. (2017). Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah di RT 03 RW 06 Sanggrahan Joho Sukoharjo Tahun 2016. Jurnal Kebidanan, 8 (2), 58-72. Sunawan, Sunawan., dkk. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Suradi & Nursalim. (2002). Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Sutoyo, A. (2017). Bimbingan dan Konseling Islami. Semarang: Widya Karya Semarang. Thaib, M. I. (2015). Perkembangan Jiwa Agama pada Masa Remaja. Substantia, 17 (2), 245-258. Tim SDKI. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Reproduksi 2017 Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: BKKBN Indonesia. Tim PILAR. (2016). Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia 2015 KTD atau Kehamilan Tidak Diinginkan. Semarang: PKBI Jawa Tengah. Tim PKBI. (2006). Modul Perkembangan Seksualitas Remaja. Jakarta: PKBI Pusat. Tim PKBI. (2006). Modul Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Jakarta: PKBI Pusat. Ulfah, M. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMP dan SMA di Wilayah Eks-Kota Administratif Cilacap. Medisains: 16 (3), 137-142. Van Velsor, P. (2009). Task groups in the school setting: promoting children’s social and emotional learning. The Journal for Specialists in Group Work, 34(3), 276-292. Walsh, J. (2010). Psychoeducation in Mental Health. Chicago: Lyceum Books, Inc. Winarni, W. (2017). Efikasi Diri dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja SMA. Gaster, 15 (2), 232-240 |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Teknologi Pendidikan, S1 |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Teknologi Pendidikan (S1) |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 25 Oct 2022 07:04 |
Last Modified: | 25 Oct 2022 07:04 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/52281 |
Actions (login required)
View Item |