Respon Seleksi Divergen Bobot Badan Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Umur Empat Minggu Terhadap Produksi Telur Selama Enam Generasi


Ning Setiati, FMIPA Biologi and Jafendi HP Sidadolog, - and Tetik Hartatik, - and Tri Yuwanta, - (2012) Respon Seleksi Divergen Bobot Badan Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica) Umur Empat Minggu Terhadap Produksi Telur Selama Enam Generasi. Majalah Ilmiah, 17 (1). ISSN 0853 – 0122

[thumbnail of Respon Seleksi Divergen Bobot Badan Burung Puyuh.pdf] PDF - Published Version
Download (211kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon seleksi divergen bobot badan puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 4 minggu terhadap pertumbuhan dan produksi telur selama 6 generasi. Sebanyak 120 ekor puyuh terdiri dari 100 ekor betina dengan bobot badan rata-rata 65,55 g dan 20 ekor jantan dengan berat badan rata-rata 67,1 g digunakan dalam penelitian seleksi secara divergen selama 6 generasi. Populasi awal diatur perkawinannya dengan perbandingan lima betina dan satu jantan sampai generasi 6. Sifat fenotip meliputi pengukuran bobot badan puyuh betina (BB4B) dan jantan (BB4J) umur 4 minggu serta mencatat produksi telur sampai umur sepuluh minggu (Pr-T10). Data hasil dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap pola searah dan dilanjut dengan uji Duncan. Sifat genotipe yang diukur meliputi ragam genetik, respon seleksi dan korelasi genetik. Hasil penelitian sifat fenotipe bobot badan tinggi diperoleh nilai berat badan puyuh betina umur 4 minggu 87,81 + 3,86 g dan jantan 75,78 + 3,37 g, hasil seleksi berat badan rendah puyuh betina 58,06 + 3,10 g dan jantan 56,58 + 2,74 g, serta produksi telur seleksi berat badan tinggi nilainya 10,29+2.40 butir dan hasil seleksi berat badan rendah 20.64+2.59 butir selama 6 generasi. Hasil penelitian sifat genotipe ragam aditif berat tinggi 5,49 dan berat rendah 3,38, produksi telur berat tinggi 4,18 dan berat rendah 1,03. Respon seleksi berat rendah yang sebenarnya lebih rendah dari respon seleksi dugaan yang diperoleh rata-rata perbedaan adalah 0,34, sedangkan respon seleksi berat tinggi dugaan lebih rendah dibandingkan respon seleksi sebenarnya yang diperoleh rata-rata 1,32. Respon seleksi berat tinggi dan respon seleksi berat rendah diperoleh perbedaan 0,98. Nilai korelasi fenotip dan korelasi genetik antara berat badan dengan produksi telur hasil seleksi divergen adalah negatif yaitu (rp=-0,63; rg=-0,25). Disimpulkan bahwa respon seleksi berat badan tinggi diperoleh berat badan tinggi dan sebaliknya seleksi berat badan rendah diperoleh berat badan yang rendah. Respon seleksi divergen terhadap produksi telur diperoleh nilai korelasi genetik antara berat badan dengan produksi telur yang hasilnya berkorelasi negatif.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: korelasi genetik, berat badan, respon seleksi, seleksi divergen, seleksi fenotif
Subjects: Q Science > QL Zoology
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 05 Sep 2022 06:56
Last Modified: 05 Sep 2022 06:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/51876

Actions (login required)

View Item View Item