PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MATERI SISTEM REGULASI DI SMA/MA


Fajrin Nabila, 4401416037 (2021) PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MATERI SISTEM REGULASI DI SMA/MA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI FAJRIN NABILA_4401416037 - Fajrin Nabila (1).pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Daya serap materi sistem regulasi pada hasil UN di MAN Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 hingga 2018/2019 menunjukkan hasil yang cenderung menurun. Rendahnya daya serap menunjukkan rendahnya pemahaman konsep peserta didik. Upaya peningkatan pemahaman konsep dapat dilakukan dengan membiasakan peserta didik dengan soal-soal HOTS. Instrumen penilaian HOTS mampu meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menganalisis kelayakan instrumen penilaian HOTS serta untuk mengungkap profil kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik MAN Purworejo pada materi sistem regulasi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Produk diujicobakan kepada 62 peserta didik yaitu peserta didik kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 2 MAN Purworejo. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen angket validasi ahli materi, instrumen angket validasi ahli evaluasi pembelajaran; instrumen angket tanggapan guru; dan instrumen angket tanggapan peserta didik. Hasil penelitian menunjukan skor penilaian pada ahli materi 0,75; ahli evaluasi pembelajaran 0,75; dan guru sebesar 0,83; sehingga instrumen dinyatakan sangat layak. Selain itu hasil analisis tanggapan guru dan peserta didik diperoleh skor 95,83% dan 91% dengan kriteria sangat praktis. Nilai rata-rata HOTS peserta didik dari aspek kemampuan menganalisis tergolong rendah (39,8%), kemampuan mengevaluasi tergolong rendah (33,59%), dan kemampuan mencipta/mengkreasi tergolong tinggi (73,14%), serta nilai rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi berada pada kategori rendah (48,84%). Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik tergolong rendah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Penilaian, HOTS, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Subjects: L Education > Special Education > Skills Educations
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 01 Sep 2022 07:59
Last Modified: 01 Sep 2022 07:59
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/51842

Actions (login required)

View Item View Item