AIDY YUDHA PRASTYANTO, 7211417140 (2021) PERAN BONUS MECHANISM DALAM MEMODERASI PENGARUH MANAJEMEN PAJAK, INTANGIBLE ASSETS, DAN DEBT COVENANT TERHADAP TRANSFER PRICING (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2019). Under Graduates thesis, Unnes.

PDF (PERAN BONUS MECHANISM DALAM MEMODERASI PENGARUH MANAJEMEN PAJAK, INTANGIBLE ASSETS, DAN DEBT COVENANT TERHADAP TRANSFER PRICING (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2019)) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Transfer pricing merupakan harga yang diperhitungkan atas penyerahan barang dan jasa maupun harta tak berwujud lainnya dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang memiliki hubungan istimewa, dalam kondisi berdasarkan prinsip harga pasar wajar. Praktik transfer pricing yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan dapat menimbulkan masalah yaitu kerugian negara yang bersumber dari penerimaan pajak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengetahui peran bonus mechanism sebagai variabel moderasi antara manajemen pajak, intangible asset, dan debt covenant terhadap keputusan transfer pricing. Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019. Terdapat 516 perusahaan yang menjadi populasi. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan unit sampelnya dan terpilih sebanyak 122 unit analisis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Path Analysis menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Amos 24. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa manajemen pajak dan debt covenant berpengaruh positif signifikan, sedangkan intangible asset berpengaruh negatif signifikan. Bonus mechanism memoderasi secara signifikan manajemen pajak terhadap transfer pricing. Namun bonus mechanism tidak memoderasi intangible asset dan debt covenant terhadap transfer pricing. Simpulan penelitian ini adalah manajemen pajak dan debt covenant berpengaruh positif signifikan, sedangkan intangible asset berpengaruh negatif signifikan. Bonus mechanism memoderasi secara signifikan manajemen pajak terhadap transfer pricing. Namun bonus mechanism tidak memoderasi intangible asset dan debt covenant terhadap transfer pricing. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah menambah unit tahun penelitian, menggunakan proksi selain RPTAL (Related Party Transaction of Asset and Liabilities) dan menggunakan proksi selain ITRNLB (indeks trend laba bersih) yang lebih menunjukkan pemberian bonus terhadap manajemen baik direksi maupun dewan direksi.

Actions (login required)

View Item