FAJRIAH, 0104517012 (2021) MODEL LAYANAN PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) DI SMP INKLUSI KOTA SEMARANG. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan keinklusiannya. Di sisi lain, belum ada petunjuk atau arahan khusus untuk mengimplementasikan hal ini. Sehingga perlu disusun model pembelajaran yang adaptif dan implementatif. Salah satu jenis keinklusian yang saat ini bisa diakomodasi dalam sekolah reguler adalah inklusi lamban belajar (slow leaner). Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk menyusun model layanan pembelajaran agar siswa lamban belajar dapat diakomodasi dengan lebih baik di sekolah reguler. Model layanan adaptasi kurikulum yang digunakan adalah modifikasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kata dan kalimat sederhana dan mudah dipahami, pengulangan materi/remedial, pendekatan individual, bersifat konkrit, serta pembelajaran menyenangkan dan penuh kasih sayang. Pembelajaran yang didahului dengan assemen tenaga ahli ini diharapkan membuat siswa lamban belajar dapat menyesuaikan dengan teman-teman dikelas tanpa harus merasa minder dan tidak percaya diri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan, yang dilakukan dengan analisis kualitatif untuk penyusunan modelnya serta analisis kuantitatif untuk menganalisis efektivitas model. Hasil uji coba model layanan yang dilakukan pada sekolah inklusi jenjang sekolah menengah pertama di Kota Semarang menunjukkan ada perbedaan rata-rata yang signifikan sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model layanan pada taraf signifikansi 5%. Pemberian layanan pembelajaran dengan model ini dapat dapat menjadikan anak lebih baik dalam merespon percakapan dan bekerja sama dengan orang lain, lebih percaya diri dalam bergaul, dapat melakukan kegiatan mandiri, lebih bisa mengontrol konsentrasi dalam belajar. Hasil yang cukup baik ini perlu dukungan kebijakan yang lebih operasional sehingga dapat implementasikan dengan mudah oleh semua satuan pendidikan.

Actions (login required)

View Item