Nada Kusherawati, 2501416010 (2021) IMPLEMENTASI PELATIHAN EKSTRAKURIKULER MUSIK KENTONGAN SEBAGAI UPAYA REVITALISASI SENI TRADISI : STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 KROYA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (IMPLEMENTASI PELATIHAN EKSTRAKURIKULER MUSIK KENTONGAN SEBAGAI UPAYA REVITALISASI SENI TRADISI : STUDI KASUS DI SMP NEGERI 4 KROYA) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Derasnya arus modernisasi yang masuk ke dalam negeri membuat banyak generasi muda merasa asing dengan seni tradisi. Maka dari itu, SMP Negeri 4 Kroya melakukan upaya untuk merevitalisasikannya dengan cara mengadakan ekstrakurikuler musik kentongan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan : (1) kebijakan sekolah terhadap ekstrakurikuler musik kentongan; (2) implementasi pelatihan ekstrakurikuler musik kentongan sebagai upaya revitalisasi seni tradisi. Manfaat penelitian ini secara teoretis yaitu dapat memberikan informasi tentang kebijakan sekolah yang mendukung upaya revitalisasi seni tradisi dan implementasi pelatihan yang dapat dilakukan dalam upaya revitalisasi seni tradisi serta bermanfaat secara praktis untuk lembaga lain kaitannya dengan kebijakan yang mendukung pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seni tradisi sebagai upaya revitalisasi dan bagi para guru kesenian atau pelatih seni, hasil penelitian ini bermanfaat secara praktis terkait dengan pengembangan materi dan proses pelatihan serta pengembangan metode pelatihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, dapat terjawab bahwa dalam aspek kebijakan sekolah dalam konteks revitalisasi seni tradisi ditemukan bahwa sekolah telah membuat kebijakan sebagai berikut : (1) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk latihan; (2) mengikutsertakan pada kegiatan pementasan dan lomba; (3) mengalokasikan dana BOS untuk keperluan kegiatan ekstrakurikuler musik kentongan. Kemudian, berkaitan dengan implementasi pelatihan ekstrakurikuler musik kentongan diperoleh informasi bahwa terdapat komponen-komponen pelatihan yang saling terikat yaitu pelatih yang berkompeten, peserta ekstrakurikuler yang antusias, metode demonstrasi sebagai metode pelatihannya, serta tujuan pelatihan yang merupakan muara dari semua komponen. Berdasarkan data yang telah dipaparkan, dapat terjawab bahwa upaya merevitalisasikan seni tradisi yang dilakukan SMP Negeri 4 Kroya melalui ekstrakurikuler musik kentongan dengan peninjauan terhadap kebijakan sekolah dan implementasi pelatihan yang dilakukan sudah tercapai.

Actions (login required)

View Item