Muhamamd Farhan Fernandi, 3111417022 (2021) MIGRASI TIGA GELOMBANG: JEJAK WONG CILIK KLATEN DI SINGAPURA TAHUN 1920-1980. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF (MIGRASI TIGA GELOMBANG: JEJAK WONG CILIK KLATEN DI SINGAPURA TAHUN 1920-1980) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penduduk Jawa adalah salah satu etnis yang melakukan migrasi ke berbagai wilayah. Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan penduduk tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktior. Diantaranya adalah faktor ekonomi, demografi, sosial, dan politik. Namun, jika melihat faktor migrasi yang dilakukan oleh orang Jawa, ditemukan bahwa migrasi yang mereka lakukan lebih kepada permasalahan beban kerja, mencari penghidupan yang lebih baik, dan pernah melakukan tindakan kriminal. Hal ini juga dilakukan oleh penduduk Klaten yang juga melakukan migrasi ke Singapura sudah sejak dekade ketiga abad 20. Dengan alasan adanya permasalahan ekonomi, sosial, dan politik mendorong orang-orang Klaten ini untuk melakukan migrasi. Kemudian juga disusul pada gelombang berikutnya ketika penduduk Sobrahgede melakukan migrasi pada masa penjajahan Jepang ketika Jepang mengirimkan romusha ke berbagai wilayah. Para migran yang sudah melakukan migrasi tersebut pada akhirnya memutuskan untuk menetap di Singapura dan tidak kembali ke Indonesia. Bersama dengan berbagai ras dari seluruh dunia, penduduk Klaten ini dikategorikan dalam kategori ras “others” bersama dengan mayoritas ras Cina, Melayu, dan India di Singapura. Berbagai ras ini pada masa ke arah Singapura modern dilarang untuk melakukan perkumpulan dengan sesama ras. Pemerintah Singapura menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan penduduk yang heterogen ini ke dalam satu perumahan publik yang membuat mereka saling hidup rukun dalam identitas Singapura.

Actions (login required)

View Item